
Terbitkan Saham Baru, Batavia Lakukan Transaksi Inbreng
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 May 2019 11:39

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) melakukan aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 48,21 juta atau setara dengan 9,38% dari modal disetor perusahaan.
Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), private placement ini akan diserap langsung oleh induk usahanya PT Batavia Prosperindo Makmur (BPM) dengan penyetoran saham (inbreng) PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI).
Jumlah saham yang disetorkan tersebut sebanyak 659,76 juta atau setara dengan Rp 313,38 miliar. Nilai tersebut ekuivalen dengan 52,15% ekuitas perusahaan per akhir Desember 2018 lalu yang senilai Rp 588,60 miliar.
Sebagai informasi, transaksi inbreng adalah transaksi pemasukan harta yang tidak dalam bentuk uang tunai dari para pemegang saham dalam penyertaan modal, yang bisa juga berupa aktiva di antaranya tanah.
Tujuan private placement ini untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan dapat meningkatkan aset-aset produktif perusahaan.
Setelah transaksi, pihak perusahaan menyebutkan, struktur permodalan perusahaan akan lebih kuat dan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen yang diterima dari BPFI, emiten multifinance atau perusahaan pembiayaan yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Batavia Prosperindo Internasional bergerak di bidang jasa konsultasi bisnis dan manajemen. Data situs perusahaan mencatat, perseroan melakukan penawaran umum saham perdana pada 8 Juli 2014.
Jumlah saham yang telah ditawarkan sebanyak 150 juta saham yang terdiri dari 75 juta saham divestasi dari Malacca Trust Pte Ltd, pemegang saham mayoritas perseroan dan 75 juta dari saham baru dengan harga penawaran saham sebesar Rp 500/saham.
Pada perdagangan Kamis ini (22/5/2019), saham BPII stagnan di level Rp 6.500/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 3,34 triliun.
(tas) Next Article BPII Targetkan Dana Rp 313,39 M Dengan Non-HMETD
Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), private placement ini akan diserap langsung oleh induk usahanya PT Batavia Prosperindo Makmur (BPM) dengan penyetoran saham (inbreng) PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI).
Jumlah saham yang disetorkan tersebut sebanyak 659,76 juta atau setara dengan Rp 313,38 miliar. Nilai tersebut ekuivalen dengan 52,15% ekuitas perusahaan per akhir Desember 2018 lalu yang senilai Rp 588,60 miliar.
Sebagai informasi, transaksi inbreng adalah transaksi pemasukan harta yang tidak dalam bentuk uang tunai dari para pemegang saham dalam penyertaan modal, yang bisa juga berupa aktiva di antaranya tanah.
Tujuan private placement ini untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan dapat meningkatkan aset-aset produktif perusahaan.
Setelah transaksi, pihak perusahaan menyebutkan, struktur permodalan perusahaan akan lebih kuat dan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen yang diterima dari BPFI, emiten multifinance atau perusahaan pembiayaan yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Batavia Prosperindo Internasional bergerak di bidang jasa konsultasi bisnis dan manajemen. Data situs perusahaan mencatat, perseroan melakukan penawaran umum saham perdana pada 8 Juli 2014.
Pada perdagangan Kamis ini (22/5/2019), saham BPII stagnan di level Rp 6.500/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 3,34 triliun.
(tas) Next Article BPII Targetkan Dana Rp 313,39 M Dengan Non-HMETD
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular