
Prospek Cerah, Investor Borong Saham Wika Gedung
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 May 2019 11:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) meroket jelang penutupan bursa saham siang ini, kenaikan tersebut mengikutiĀ penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat di atas 1%, Kamis (23/5/2019).
Hingga pukul 11.10 WIB, saham berkode WEGE tersebut diperdagangkan pada level Rp 314/unit saham atau menguat hanya 3,97%. Volume transaksi mencapai 32 juta unit senilai Rp 10,1 miliar.
Kinerja dari saham anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang tahun ini bisa dikatakan cukup impresif, dengan membukukan kenaikan harga saham sebesar 32,5%.
Investor asing pun terlihat masih betah berinvestasi pada saham yang berfokus kepada konstruksi bangunan gedung tersebut. Asing mencatatkan beli bersih (net buy) yang mencapai Rp 200 miliar pada saham tersebut.
Laba bersih WEGE pada kuartal I-2019 meningkat hanya 3,25% menjadi Rp 77,7 miliar, meningkat Rp 2,45 miliar dari laba kuartal I-2018 yang sebesar Rp 75,27.
Namun, perusahaan optimistis pada tahun 2019 ini dapat membukukan laba sebesar Rp 533 miliar atau naik 19,9% dibandingkan laba yang diraih perusahaan pada tahun 2018 pada angka Rp 444,49.
Target laba bersih tersebut naik seiring dengan kontrak baru yang diproyeksi tumbuh 37,4% menjadi Rp 22,78 triliun dari tahun lalu yang terdiri dari kontrak baru dan carry over.
Untuk kontrak baru ditargetkan pada angka Rp 11,98 triliun, sedangkan carry over dapat diraih sebesar Rp 10,80 triliun. Pendapatan perusahaan di tahun 2019 ini diharapkan dapat diraih pada angka Rp 7,72 triliun, naik dari Rp 5,82 triliun di sepanjang 2018.
Adapun belanja modal (Capital Expenditure/CAPEX) dianggarkan senilai Rp 1,1 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis konsesi sebesar 71%, serta infrastruktur sosial sebesar 17% dan peningkatan aset perusahaan sebesar 13%.
Dua proyek terdekat yang sedang dibidik perusahaan yakni pengembangan proyek pengembangan Bandara Hang Nadim di Kepulauan Riau dan Bandara komodo di Nusa Tenggara Timur, yang merupakan bagian dari pengembangan konsesi miliknya.
Selain bandara, perusahaan juga sedang membidik proyek rumah sakit di Gorontalo dengan nilai proyek sebesar Rp 800 miliar.
(yam/hps) Next Article Diborong Broker Asing, Harga Saham WEGE Melesat 10%
Hingga pukul 11.10 WIB, saham berkode WEGE tersebut diperdagangkan pada level Rp 314/unit saham atau menguat hanya 3,97%. Volume transaksi mencapai 32 juta unit senilai Rp 10,1 miliar.
Kinerja dari saham anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang tahun ini bisa dikatakan cukup impresif, dengan membukukan kenaikan harga saham sebesar 32,5%.
Investor asing pun terlihat masih betah berinvestasi pada saham yang berfokus kepada konstruksi bangunan gedung tersebut. Asing mencatatkan beli bersih (net buy) yang mencapai Rp 200 miliar pada saham tersebut.
Namun, perusahaan optimistis pada tahun 2019 ini dapat membukukan laba sebesar Rp 533 miliar atau naik 19,9% dibandingkan laba yang diraih perusahaan pada tahun 2018 pada angka Rp 444,49.
Target laba bersih tersebut naik seiring dengan kontrak baru yang diproyeksi tumbuh 37,4% menjadi Rp 22,78 triliun dari tahun lalu yang terdiri dari kontrak baru dan carry over.
Untuk kontrak baru ditargetkan pada angka Rp 11,98 triliun, sedangkan carry over dapat diraih sebesar Rp 10,80 triliun. Pendapatan perusahaan di tahun 2019 ini diharapkan dapat diraih pada angka Rp 7,72 triliun, naik dari Rp 5,82 triliun di sepanjang 2018.
Adapun belanja modal (Capital Expenditure/CAPEX) dianggarkan senilai Rp 1,1 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis konsesi sebesar 71%, serta infrastruktur sosial sebesar 17% dan peningkatan aset perusahaan sebesar 13%.
Dua proyek terdekat yang sedang dibidik perusahaan yakni pengembangan proyek pengembangan Bandara Hang Nadim di Kepulauan Riau dan Bandara komodo di Nusa Tenggara Timur, yang merupakan bagian dari pengembangan konsesi miliknya.
Selain bandara, perusahaan juga sedang membidik proyek rumah sakit di Gorontalo dengan nilai proyek sebesar Rp 800 miliar.
(yam/hps) Next Article Diborong Broker Asing, Harga Saham WEGE Melesat 10%
Most Popular