
Investor Kembali Memburu Saham WEGE Setelah Terkoreksi 8%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 June 2019 12:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah tertekan hebat dua hari terakhir, saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) kembali diburu investor baik lokal maupun asing. Selasa (18/6/2019). Dalam dua hari tersebut, saham WEGE anjlok hingga 6%.
Hingga penutupan bursa sesi I pukul 12.00 WIB, saham WEGE diperdagangkan pada level harga Rp 332/unit saham atau menguat 5,73%. Volume transaksi sahamnya cukup ramai hingga mencapai 46 juta unit senilai Rp 15,03 miliar.
Investor asing hingga perdagangan setengah hari ini membukukan pembelian bersih Rp 209 juta. Sedangkan sejak awal tahun, asing mencatatkan beli bersih (net buy) mencapai Rp 188 miliar.
Kinerja WEGE sepanjang tahun ini cukup impresif dengan membukukan penguatan 38,33%. Padahal, laba bersih WEGE pada kuartal I-2019 hanya meningkat 3,25% pada Rp 77,7 miliar, naik Rp 2,45 miliar dibandingkan laba kuartal I-2018 yang sebesar Rp 75,27 miliar.
Namun, perusahaan cukup optimistis dapat membukukan laba bersih setahun penuh sebesar Rp 533 miliar tahun ini, atau naik 19,9% dibandingkan laba perusahaan tahun 2018 pada angka Rp 444,49 miliar.
Laba bersih tersebut ditargetkan mengalami kenaikan seiring dengan capaian kontrak baru dan kontrak lanjutan (carry over) yang diproyeksi tumbuh 37,4% menjadi Rp 22,78 triliun dibandingkan tahun lalu.
Kontrak baru ditargetkan mencapai Rp 11,98 triliun, sedangkan kontrak carry over dapat diraih perusahaan sebesar Rp 10,80 triliun.
Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan dianggarkan Rp 1,1 triliun untuk pengembangan bisnis konsesi sebesar 71%, serta infrastruktur sosial sebesar 17% dan peningkatkan aset perusahaan sebesar 13%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Laba Wika Gedung Meroket 59,78%
Hingga penutupan bursa sesi I pukul 12.00 WIB, saham WEGE diperdagangkan pada level harga Rp 332/unit saham atau menguat 5,73%. Volume transaksi sahamnya cukup ramai hingga mencapai 46 juta unit senilai Rp 15,03 miliar.
Investor asing hingga perdagangan setengah hari ini membukukan pembelian bersih Rp 209 juta. Sedangkan sejak awal tahun, asing mencatatkan beli bersih (net buy) mencapai Rp 188 miliar.
Namun, perusahaan cukup optimistis dapat membukukan laba bersih setahun penuh sebesar Rp 533 miliar tahun ini, atau naik 19,9% dibandingkan laba perusahaan tahun 2018 pada angka Rp 444,49 miliar.
Laba bersih tersebut ditargetkan mengalami kenaikan seiring dengan capaian kontrak baru dan kontrak lanjutan (carry over) yang diproyeksi tumbuh 37,4% menjadi Rp 22,78 triliun dibandingkan tahun lalu.
Kontrak baru ditargetkan mencapai Rp 11,98 triliun, sedangkan kontrak carry over dapat diraih perusahaan sebesar Rp 10,80 triliun.
Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan dianggarkan Rp 1,1 triliun untuk pengembangan bisnis konsesi sebesar 71%, serta infrastruktur sosial sebesar 17% dan peningkatkan aset perusahaan sebesar 13%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Laba Wika Gedung Meroket 59,78%
Most Popular