Kabar Emiten

Unilever Bagi Dividen Rp 9 T, Antam Serius Produksi Baterai

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 May 2019 08:01
Pasar saham domestik ditutup dengan penguatan 0,75% ke level 5.951,37 pada perdagangan Selasa kemarin.
Foto: unilever.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik ditutup dengan penguatan 0,75% ke level 5.951,37 pada perdagangan Selasa kemarin (21/5/2019) merespons pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) ihwal terpilihnya kembali Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Kendati hasil Pilpres 2019 itu ditolak oleh pasangan pesaingnya yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tapi IHSG mampu mengukir tren positif sejak awal pekan ini.

Pada awal perdagangan kemarin, IHSG sudah menapak di zona hijau. Indeks kemudian memperbesar penguatan hingga pasar ditutup.

Performa IHSG berbeda nasib dengan bursa saham di Benua Kuning yang ditransaksikan melemah. Indeks Nikkei turun 0,14%, indeks Hang Seng turun 0,47%, dan indeks Straits Times juga turun 0,81%.

Sementara itu, eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China terus memanas. Pada perkembangan terbaru, Negeri Paman Sam memasukkan perusahaan raksasa teknologi asal China, Huawei Technologies dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.

Lantas bagaimana dengan perdagangan hari Rabu ini (22/5/2019)? Sebelum memulai perdagangan, ada baiknya investor dan calon investor kembali mencermati aksi dan kabar emiten yang dihimpun dari pemberitaan CNBC Indonesia:

1.Unilever Tebar Dividen Rp 9 Triliun
Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membagikan hampir seluruh laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018 sebagai dividen sebesar Rp 9 triliun. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan.

Dengan demikian, pemegang saham akan menerima dividen final sebesar Rp 1.185 per saham, termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 5 Desember 2018 lalu.

"Dividen final akan dibagikan kepada pemegang saham selambatnya pada 18 Juni 2019," kata Hermant Bakshi, Presiden Direktur Unilever saat paparan publik di Grha Unilever, BSD Green Office Park, Tangerang Selatan, Selasa (21/5/2019).

Tidak hanya membagikan dividen, perseroan juga mengangkat Sri Widowati dan Veronika Utami sebagai direktur dan Deborah Herawati Sadrach ditetapkan sebagai komisaris independen perseroan.


2.Di Hadapan DPR, Bos Garuda Beri Penjelasan Soal Mahata

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan rapat dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Salah satu agenda yang dibahas terkait laporan dengan keuangan Garuda 2018 yang sempat menjadi polemik.

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di depan anggota Komisi VI menjelaskan bahwa laporan keuangan 2018 sudah diaudit oleh independen auditor yang ditunjuk oleh komisaris.

"Jadi semua transaksi yang ada di laporan keuangan sudah melalui audited dan di audit oleh independent auditor yg ditunjuk langsun oleh komisaris," kata Askhara, di Gedung DPR, Selasa (21/05/2019)

Menurut Ari, pembukuan pendapatan atas piutang dari kontrak perjanjian pengadaan Wi Fi dengan PT Mahaka Aero Technology pada laporan keuangan 2018 sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia mengakui bahwa ada dua komisaris yang tidak setuju dengan pencatatan hal tersebut karena dinilai tak sesuai dengan dengan PSAK 23.


3.Ekspansi Usaha, Induk SCTV Rights Issue Rp 2,26 T
Pemilik stasiun TV Indosiar dan SCTV, PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA) berencana menerbitkan saham baru (rights issue) melalui metode Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Lebih lanjut manajemen SCMA menyampaikan tujuan rights issue kali ini adalah untuk memperkuat struktur permodalan dan mendanai rencana ekspansi perusahaan. Selain itu, saham yang akan diperdagangkan diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan.

Jumlah saham baru maksimum yang akan diterbitkan perusahaan adalah maksimal 1,46 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh per tanggal 31 Desember 2018. Nilai nominal per unit saham baru adalah Rp 50.

4.Gandeng 2 Perusahaan China, Antam Serius Produksi Baterai
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)akan menandatangi kesepakatan awal (Head of Agreement/HOA) dengan dua perusahaan asal China, dalam rangka menggencarkan proyek hilirisasi. Dua perusahaan tersebut yakni Zhejiang Huayou Cobalt Company dan Shandong Xinhai.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan, kesepakatan pertama dengan pemasok kobalt swasta Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd untuk memproses nikel untuk katoda, yang digunakan sebagai salah satu bahan untuk baterai kendaraan listrik (EV). Diperkirakan, kerja sama ini akan membutuhkan investasi sekitar US$ 6 miliar-US$ 12 miliar.

5.Usai Divestasi Tol Sumo, Ini Rencana Ekspansi Wijaya Karya
Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah melepas 20,34% kepemilikan sahamnya di ruas tol Surabaya - Mojokerto kepada anak usaha PT Astra International Tbk (ASII). Dari hasil divestasi tersebut, WIKA meraup dana segar sebesar Rp 715 miliar.

"WIKA melepas kepemilikan 20,34% saham di konsesi jalan tol Surabaya - Mojokerto ke ASTRA Infra," kata Corporate Secretary WIKA, Puspita Anggraeni kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/5/2019).

Puspita menjelaskan, dana hasil divestasi tersebut akan dipakai perseroan untuk investasi-investasi baru untuk mengoptimalkan portofolio usaha yang nantinya akan memberikan keuntungan bagi WIKA dari segi pendapatan berulang (recurring income).
"Selain itu dana hasil divestasi sebagian kecil akan digunakan untuk modal kerja," ungkap dia.
(tas) Next Article Saham 'Nyungsep', Analis: ANTM Ga Kenapa-kenapa, Kok!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular