Analisis Teknikal

Pemilu Eropa Tekan Euro, Simak Peluang Cuannya

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 May 2019 14:42
Hingga perdagangan Jumat (17/5/19), euro mencatat penurunan lima hari berturut-turut lawan dolar Amerika Serikat (AS)
Foto: Mata Uang Euro. (REUTERS/Thomas Hodel)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs euro mencatat penurunan dalam 5 hari berturut-turut melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga perdagangan Jumat pekan lalu (17/5/19).

Pemilu Parlemen Eropa yang diadakan pekan ini membuat pelaku pasar berhati-hati, apalagi ada potensi Italia membangkang aturan APBN Uni Eropa.

Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini, pada Kamis pekan lalu (16/5/19) mengatakan jika partainya memperoleh banyak suara saat pemilu nanti, maka aturan APBN yang selama ini disebut "mencekik" Italia akan "diobrak-abrik", melansir laporan Reuters. Salvini adalah politisi dari Partai Liga Utara atau Lega Nord.


Analisis Teknikal

Pemilu Eropa Tekan Euro, Simak Peluang Cuannya Grafik: EUR/USD Harian                                                    Sumber: MetaTrader 5


Pada grafik harian euro yang yang disimbolkan EUR/USD setelah bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah), yang menjadi sinyal kuatnya tekanan turun.

Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) juga berada di wilayah negatif yang menjadi indikasi sentimen bearish atau turun.



Pemilu Eropa Tekan Euro, Simak Peluang Cuannya Grafik: EUR/USD 30 Menit                                                     Sumber: MetaTrader 5


Jika dilihat dari time frame 30 menit, posisi indikator sama dengan grafik harian, ditambah dengan indikator Stochastic yang bergerak naik setelah memasuki wilayah jenuh jual (oversold).

Pada analisis teknikal Jumat lalu, level support (tahanan bawah) yang berada di kisaran US$ 1,1170 sudah berhasil ditembus, area ini kini berubah menjadi level resisten (tahanan atas) terdekat.

Selama tidak menembus ke atas resisten, euro masih cenderung melemah ke area US$ 1,1135. Peluang ke area US$ 1,1115 menjadi terbuka jika mampu melewati US$ 1,1135.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/tas) Next Article Trading Cuan Rp 70 Juta, Euro Dulu Dibuang Kini Disayang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular