
Siap Akuisisi Menara, Harga Saham TOWR Cenderung Stagnan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 May 2019 14:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) cenderung stagnan sepanjang tahun ini. Hingga perdagangan sesi II, kinerja saham yang bergerak di sektor usaha menara ini cenderung tak bergerak.
Pada awal perdagangan sesi II pukul 13.55 WIB, harga saham TOWR diperdagangkan melemah 0,72% ke level Rp 690/unit saham. Volume transaksi mencapai 1,2 juta unit saham senilai Rp 855 miliar.
Dari sisi kinerja Perseroan menargetkan membidik pendapatannya naik hingga 9% tahun ini secara year on year (YoY). Dimana Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, mengatakan permintaan sewa menara dan layanan jaringan fiber masih tetap terjaga.
Perusahaan berencana menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) dikisaran Rp 2-3 triliun pada 2019. Pendanaan itu, akan perseroan alokasikan untuk keperluan ekspansi organik.
Dalam rangka pengembangan bisnis, TOWR juga menyiapkan opsi lain untuk melakukan akuisisi menara dari perusahaan lain.
Sepanjang kuartal I-2019, laba bersih perusahaan mencapai Rp 472 miliar, angka tersebut turun 9,7% dari capaian laba kuartal I-2018 sebesar Rp 518 miliar.
Jika dilihat dari pergerakan sahamnya secara jangka pendek. Posisi TOWR masih bergerak di bawah rata-rata nilai harga sahamnya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5), dengan kata lain cenderung tertekan.
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Pada awal perdagangan sesi II pukul 13.55 WIB, harga saham TOWR diperdagangkan melemah 0,72% ke level Rp 690/unit saham. Volume transaksi mencapai 1,2 juta unit saham senilai Rp 855 miliar.
Dari sisi kinerja Perseroan menargetkan membidik pendapatannya naik hingga 9% tahun ini secara year on year (YoY). Dimana Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, mengatakan permintaan sewa menara dan layanan jaringan fiber masih tetap terjaga.
Perusahaan berencana menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) dikisaran Rp 2-3 triliun pada 2019. Pendanaan itu, akan perseroan alokasikan untuk keperluan ekspansi organik.
Sepanjang kuartal I-2019, laba bersih perusahaan mencapai Rp 472 miliar, angka tersebut turun 9,7% dari capaian laba kuartal I-2018 sebesar Rp 518 miliar.
Jika dilihat dari pergerakan sahamnya secara jangka pendek. Posisi TOWR masih bergerak di bawah rata-rata nilai harga sahamnya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5), dengan kata lain cenderung tertekan.
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular