
Masih Was-was Perang Dagang, Bursa Jepang Dibuka Melemah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 May 2019 07:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Jepang dibuka melemah, Kamis (16/5/2019), meski Amerika Serikat (AS) tampak melunak dalam perang dagang global yang dikobarkannya.
Indeks acuan Nikkei 225 merosot 0,48% sementara indeks Topix turun 0,34% di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, indeks-indeks acuan Wall Street berhasil menutup perdagangan di zona hijau setelah beredar kabar Presiden AS Donald Trump berencana menunda pengenaan bea impor otomotif yang awalnya akan diumumkan Sabtu ini.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,45%, S&P 500 bertambah 0,58%, sementara Nasdaq Composite melompat 1,13% di akhir perdagangan.
Gedung Putih memiliki tenggat waktu hingga Sabtu (18/5/2019) mendatang untuk memutuskan apakah akan mengenakan bea masuk terhadap impor mobil dan suku cadangnya dengan alasan keamanan nasional.
Setelah Sabtu, pemerintah AS memiliki waktu hingga enam bulan ke depan untuk memutuskan sikapnya setelah bernegosiasi dengan negara-negara rekan dagangnya, dilansir dari CNBC International.
Trump memandang bea impor itu sebagai salah satu cara untuk memperkuat posisinya di hadapan beberapa rekan dagang seperti Uni Eropa (UE) dan Jepang dalam perundingan dagang yang tengah berlangsung. Namun, ia juga berisiko mengobarkan perang dagang global yang baru bila ia ngotot menjatuhkan bea masuk otomotif itu.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 merosot 0,48% sementara indeks Topix turun 0,34% di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, indeks-indeks acuan Wall Street berhasil menutup perdagangan di zona hijau setelah beredar kabar Presiden AS Donald Trump berencana menunda pengenaan bea impor otomotif yang awalnya akan diumumkan Sabtu ini.
Gedung Putih memiliki tenggat waktu hingga Sabtu (18/5/2019) mendatang untuk memutuskan apakah akan mengenakan bea masuk terhadap impor mobil dan suku cadangnya dengan alasan keamanan nasional.
Setelah Sabtu, pemerintah AS memiliki waktu hingga enam bulan ke depan untuk memutuskan sikapnya setelah bernegosiasi dengan negara-negara rekan dagangnya, dilansir dari CNBC International.
Trump memandang bea impor itu sebagai salah satu cara untuk memperkuat posisinya di hadapan beberapa rekan dagang seperti Uni Eropa (UE) dan Jepang dalam perundingan dagang yang tengah berlangsung. Namun, ia juga berisiko mengobarkan perang dagang global yang baru bila ia ngotot menjatuhkan bea masuk otomotif itu.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular