
Trump Tunda Penerapan Bea Impor Otomotif, Wall Street Menguat
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 May 2019 06:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street kompak menguat, Rabu (15/5/2019), setelah beredar kabar Presiden Amerika Serikat (AS) berencana menunda pengenaan bea impor otomotif yang awalnya akan diumumkan Sabtu ini.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,45%, S&P 500 bertambah 0,58%, sementara Nasdaq Composite melompat 1,13% di akhir perdagangan.
Tiga sumber mengatakan kepada CNBC International bahwa pemerintah AS akan menunda pengenaan bea impor itu hingga enam bulan ke depan. Kabar yang kali pertama dilaporkan oleh Bloomberg News itu membuat saham-saham otomotif beterbangan.
Saham Fiat Chrysler melesat 1,9% sementara Ford Motor dan General Motors melompat masing-masing 1,2% dan 0,9%.
"Jika Anda melihat reaksi pasar hari ini, ini menunjukkan bagaimana sensitifnya para investor terhadap berita-berita terkait perdagangan," kata Jeff Kravetz, direktur investasi regional di US Bank Wealth Management, dilansir dari CNBC International.
Saham-saham awalnya melemah setelah rilis data ekonomi AS yang menambah kecemasan bahwa perang dagang antara AS dan China tengah menyeret turun perekonomian global.
Penjualan ritel AS turun 0,2% di April, menurut data Departemen Perdagangan AS, Rabu. Para ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan ada kenaikan 0,2%.
Sebelumnya China juga merilis angka penjualan ritel yang mengecewakan sementara produksi industrinya tercatat hanya naik 5,4% di April dibandingkan perkiraan ekonom sebesar 6,5%.
Data yang mengecewakan itu dirilis saat kedua negara tengah terbelit perang dagang yang makin panas. Pekan ini, China baru saja mengumumkan akan menaikkan bea impor produk AS senilai US$60 miliar mulai 1 Juni mendatang.
Ini adalah langkah balasan setelah AS menaikkan bea impor terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar Jumat pekan lalu.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average menguat 0,45%, S&P 500 bertambah 0,58%, sementara Nasdaq Composite melompat 1,13% di akhir perdagangan.
Tiga sumber mengatakan kepada CNBC International bahwa pemerintah AS akan menunda pengenaan bea impor itu hingga enam bulan ke depan. Kabar yang kali pertama dilaporkan oleh Bloomberg News itu membuat saham-saham otomotif beterbangan.
"Jika Anda melihat reaksi pasar hari ini, ini menunjukkan bagaimana sensitifnya para investor terhadap berita-berita terkait perdagangan," kata Jeff Kravetz, direktur investasi regional di US Bank Wealth Management, dilansir dari CNBC International.
Saham-saham awalnya melemah setelah rilis data ekonomi AS yang menambah kecemasan bahwa perang dagang antara AS dan China tengah menyeret turun perekonomian global.
Penjualan ritel AS turun 0,2% di April, menurut data Departemen Perdagangan AS, Rabu. Para ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan ada kenaikan 0,2%.
Sebelumnya China juga merilis angka penjualan ritel yang mengecewakan sementara produksi industrinya tercatat hanya naik 5,4% di April dibandingkan perkiraan ekonom sebesar 6,5%.
Data yang mengecewakan itu dirilis saat kedua negara tengah terbelit perang dagang yang makin panas. Pekan ini, China baru saja mengumumkan akan menaikkan bea impor produk AS senilai US$60 miliar mulai 1 Juni mendatang.
Ini adalah langkah balasan setelah AS menaikkan bea impor terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar Jumat pekan lalu.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular