Perang Dagang Agak Mendingin, Bursa Saham Asia Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 May 2019 18:00
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan hari ini di zona hijau.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan hari ini di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,58%, indeks Shanghai naik 1,91%, indeks Hang Seng naik 0,52%, dan indeks Kospi naik 0,53%.

Perang dagang AS-China yang agak mendingin sukses mendorong investor untuk memburu saham-saham di Benua Kuning. Sejatinya, AS telah memulai proses yang diperlukan untuk mengenakan bea masuk bagi importasi produk China senilai US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak oleh perang dagang. Kantor Perwakilan Dagang AS pada hari Senin (13/5/2019) diketahui sudah menerbitkan proposal yang diperlukan untuk mengeksekusi kenaikan bea masuk tersebut.

Dalam proposal tersebut, Kantor Perwakilan Dagang AS menjabarkan potensi pengenaan bea masuk hingga 25% bagi produk-produk impor China senilai kurang lebih US$ 300 miliar. Selanjutnya, akan digelar dengar pendapat pada tanggal 17 Juni yang kemudian akan diikuti oleh proses diskusi selama setidaknya seminggu.

Walaupun belum ada kabar bahwa pengenaan bea masuk tersebut tak akan dieksekusi, ada optimisme dari pelaku pasar bahwa arahnya memang ke sana. Pasalnya, Presiden AS Donald Trump yang seringkali mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap China kini nampak melunak.

Trump menyebut bahwa perang dagang dengan China hanya merupakan "pertengkaran kecil" serta bersikeras bahwa negosiasi antar 2 negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tersebut belum putus.

"Kami memiliki sebuah dialog yang sedang berlangsung. Itu akan terus berlanjut," papar Trump di hadapan reporter pada hari hari Selasa (14/5/2019) waktu setempat, dilansir dari Reuters.

Trump mengatakan bahwa negosiasi dengan China tersebut berlangsung dengan "sangat baik" dan menyebut bahwa hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping "luar biasa".

Sekadar mengingatkan, kali terakhir Trump bertemu dengan Xi adalah di sela-sela KTT G-20, yakni pada bulan Desember lalu di Argentina. Hasilnya, kedua negara menyepakati gencatan senjata selama 3 bulan di mana keduanya tak akan mengerek bea masuk untuk importasi produk dari masing-masing negara. Gencatan senjata ini kemudian diperpanjang oleh Trump seiring dengan perkembangan negosiasi dagang yang positif.

Ada harapan, hal serupa akan didapatkan juga setelah Trump selesai bersua dengan Xi di sela-sela KTT G-20 pada akhir bulan depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kesepakatan Dagang Tahap Satu Diteken, Bursa Asia Kompak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular