
Analisis Teknikal
Data Tenaga Kerja Variatif, Ini Peluang Trading Pound
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 May 2019 17:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Office for National Statistic (ONS) melaporkan data tenaga kerja Inggris variatif pada sore ini, Selasa (14/5/19). Tekanan bagi poundsterling sedikit berkurang.
Data ONS menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8% dalam tiga bulan hingga bulan Maret, menjadi yang terendah sejak akhir tahun 1974. Rilis tersebut lebih rendah dari prediksi Forex Factory sebesar 3,9%.
Sementara pada periode yang sama, rata-rata gaji tumbuh 3,2% lebih rendah dari prediksi 3,4%.
Analisis Teknikal
Pada grafik harian GBP/USD bergerak di sekitar rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), dan di bawah MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah). Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih berada di wilayah negatif.
Tekanan turun terlihat masih cukup kuat pada grafik harian.
Sementara pada grafik 30 menit, GBP/USD bergerak di bawah MA 5 dan 21, namun masih jauh di bawah MA 125. Indikator MACD bergerak di wilayah negatif, sementara Stochastic memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Selama tertahan di bawah atau jika mampu bergerak konsisten di bawah level US$ 1,2950, GBP/USD masih berpeluang turun ke US$ 1,2910. Peluang ke area US$ 1,2870, menjadi terbuka jika mampu menembus ke bawah US$ 1,2910.
Sementara jika kembali ke atas US$ 1,2950, pound berpeluang naik ke area US$ 1,3000. Namun selama level tersebut tidak ditembus, GBP/USD cenderung masih akan melemah kembali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi
Data ONS menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8% dalam tiga bulan hingga bulan Maret, menjadi yang terendah sejak akhir tahun 1974. Rilis tersebut lebih rendah dari prediksi Forex Factory sebesar 3,9%.
Sementara pada periode yang sama, rata-rata gaji tumbuh 3,2% lebih rendah dari prediksi 3,4%.
![]() |
Pada grafik harian GBP/USD bergerak di sekitar rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), dan di bawah MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah). Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih berada di wilayah negatif.
Tekanan turun terlihat masih cukup kuat pada grafik harian.
![]() |
Sementara pada grafik 30 menit, GBP/USD bergerak di bawah MA 5 dan 21, namun masih jauh di bawah MA 125. Indikator MACD bergerak di wilayah negatif, sementara Stochastic memasuki wilayah jenuh beli (overbought).
Selama tertahan di bawah atau jika mampu bergerak konsisten di bawah level US$ 1,2950, GBP/USD masih berpeluang turun ke US$ 1,2910. Peluang ke area US$ 1,2870, menjadi terbuka jika mampu menembus ke bawah US$ 1,2910.
Sementara jika kembali ke atas US$ 1,2950, pound berpeluang naik ke area US$ 1,3000. Namun selama level tersebut tidak ditembus, GBP/USD cenderung masih akan melemah kembali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular