Meski Asing Bawa Kabur Rp 898 M, tapi IHSG Tetap Menguat!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 May 2019 17:02
Sektor Barang Konsumsi Pimpin Penguatan IHSG
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Secara sektoral, sektor barang konsumsi (+0,44%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar terhadap penguatan IHSG.

Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor di antaranya PT Kimia Farma Tbk/KAEF (+6,65%), PT Unilever Tbk/UNVR (+2,67%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+1,55%), PT Indofarma Tbk/INAF (+0,77%), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+0,38%).

Secara fundamental, saham-saham konsumer memang menarik seiring dengan kuatnya konsumsi masyarakat Indonesia, apalagi bulan Ramadan. Apalagi, saham-saham konsumer belakangan ini justru tertekan, membuka ruang bagi investor untuk melakukan aksi beli.

Berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (7/5/2019), penjualan barang-barang ritel diketahui melesat hingga 10,1% secara tahunan pada bulan Maret, mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yakni pertumbuhan sebesar 2,5% saja.

Lantas, sepanjang 3 bulan pertama tahun ini pertumbuhan penjualan barang-barang ritel selalu berhasil mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk periode Januari 2019, penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 7,2%, lebih baik dari capaian Januari 2018 yakni kontraksi sebesar 1,8%. Untuk periode Februari 2019, penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 9,1%, lebih baik dari capaian Februari 2018 yakni pertumbuhan sebesar 1,5%.


Untuk bulan April, angka sementara menunjukkan bahwa terjadi pertumbuhan penjualan barang-barang ritel sebesar 5,7%, di atas pertumbuhan periode April 2018 yang sebesar 4,1%.

Angka pertumbuhan penjualan ritel yang menggembirakan tersebut lantas melengkapi rilis data yang berkaitan dengan konsumsi lainnya yakni Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang juga menggembirakan. Data ini dirilis oleh BI pada hari Senin (6/5/2019).

Untuk periode April, BI mencatat IKK berada di level 128,1, naik dibandingkan capaian bulan Maret yaitu 124,5. Nilai IKK pada bulan April merupakan yang tertinggi sejak Juni 2018.

Kenaikan IKK pada bulan lalu didorong oleh kedua komponen pembentuknya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) naik menjadi 124,8, dari yang sebelumnya 121,4. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) naik menjadi 152,8, dari yang sebelumnya 151,6.

Sebagai hasil dari meningkatnya optimisme konsumen, porsi pengeluaran konsumsen yang dialokasikan untuk konsumsi meningkat menjadi 68,5% pada bulan April, dari yang sebelumnya 68,1% pada bulan Maret. Sementara itu, alokasi untuk tabungan menipis menjadi 20%, dari yang sebelumnya 20,1%.

Memasuki bulan Ramadan, pertumbuhan penjualan ritel dan angka IKK bisa didorong untuk terus berada di level yang tinggi. Penyebabnya apa lagi kalau bukan distribusi Tunjangan Hari Raya (THR).

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>> (ank/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular