Terus Berjaya, Yen Kini di Level Terkuat 3 bulan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 May 2019 17:38
Mata uang yen Jepang terus berjaya sepanjang pekan ini, bahkan di awal sesi Eropa Kamis (9/5/19) sudah mencapai level terkuat dalam tiga bulan terakhir.
Foto: Mata Uang Yen Jepang (REUTERS/Lee Jae-Won)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang terus berjaya sepanjang pekan ini, bahkan di awal sesi Eropa Kamis (9/5/19) sudah mencapai level terkuat dalam tiga bulan terakhir. Perdagangan mata uang yen disimbolkan dengan USD/JPY sehingga jika yen menguat makan USD/JPY akan bergerak turun.

Pada pukul 16:51 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 109,76/US$ sementara level terkuat tiga bulan yang disentuh sebelumnya di level 109,59, mengutip kuotasi MetaTrader 5.

Hingga perdagangan hari ini, yen tidak sekalipun melemah lawan dolar AS, bahkan penguatannya juga sudah dimulai sejak Jumat pekan lalu.

Kemungkinan berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi pemicu utama penguatan yen. Mata uang Jepang ini menyandang status safe haven, ketika terjadi gejolak di pasar finansial maka investor akan mengalihkan investasinya ke aset-aset safe haven.

Kemungkinan berlanjutnya perang dagang terjadi setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor dari China pada hari Minggu (5/5/19) lalu. Dan China tidak tinggal diam, Pemerintah Beijing sudah menyiapkan balasan seandainya Trump benar-benar menaikkan tarif impor.

Hanya kesepakatan dagang antara kedua belah pihak yang bisa menghindarkan dari babak baru perang dagang. Negosiator dari China termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He telah akan bertolak ke Washington untuk melalukan perundingan, dan hasilnya diperkirakan pada hari Jumat.

Presiden Trump dalam kicauannya di Twitter mengatakan Liu He datang untuk membuat kesepakatan, namun sumber dari CNBC International mengatakan sang Wakil Perdana Menteri datang untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi belakangan ini.

Di lain kesempatan, Presiden Trump mengatakan apa yang dilakukannya mengenai tarif impor akibat China melanggar kesepakatan. Ia juga mengatakan tidak apa-apa jika pada akhirnya tidak ada damai dagang dan perang dagang terus berlanjut, Amerika Serikat dikatakan masih akan baik-baik saja.

Dinamika perundingan dagang ini akan terus menjadi penggerak pasar forex pada umumnya dan yen pada khususnya. Jika hubungan keduanya semakin memanas yen akan terus menguat (USD/JPY bergerak turun), sebaliknya jika muncul sinyal damai dagang, mata uang Jepang ini akan melemah (USD/JPY bergerak naik).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Panasnya AS-Iran Bawa Yen ke Level Terkuat Tiga Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular