Bisnis Beras Pupus, TPS Food Fokus di Bisnis Taro Dkk

Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 May 2019 13:57
Namun fokus bisnis TPS Food hanya pada jenis makanan mie dan bihun kering, dan makanan ringan (snack) Taro.
Foto: Tiga Pilar Sejahtera Food (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah anak usaha, PT Dunia Pangan, diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)/TPS Food akan fokus pada bisnis di divisi makanan. Namun fokus bisnis TPS Food hanya pada jenis makanan mie dan bihun kering, dan makanan ringan (snack) Taro.

Direktur Utama TPS Food Hengky Koestanto mengatakan dalam dua tahun terakhir bisnis makanan menjadi motor penggerak perusahaan.

"Group TPS Food akan kembali fokus pada bisnis makanan. Produk-produk unggulan seperti Mie dan Bihun Superior, Taro, Gulas, Bihun Tanam Jagung, dan Mie Telor Cap Ayam Dua Telor masih menjadi ujung tombak Group TPSF dalam berkiprah di bisnis makanan," kata Hengki dalam siaran persnya, Rabu (8/5).

Sekadar informasi, Taro diproduksi oleh anak usaha TPS Food bernama PT Putra Taro Paloma. Perusahaan tersebut saat ini tengah menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Anak usaha yang dinyatakan pailit tersebut adalah PT Dunia Pangan dan tiga anak usaha Dunia Pangan (cucu perusahaan TPS Food) yakni PT Jatisari Srirejeki, PT Indoberas Unggul dan PT Sukses Abadi Karya Inti.

Bersamaan dengan putusan tersebut, pengadilan juga telah menetapkan dua nama yakni Suwandi dan Giri Singgih sebagai kurator dalam perkara kepailitan tersebut.

Empat perusahaan tersebut dinyatakan pailit karena tak mampu membayarkan pinjamannya ke sejumlah kreditur. Diperkirakan utang tersebut nilainya mencapai Rp 3,8 triliun, senilai Rp 1,4 triliun merupakan utang kepada kreditur separatis dan Rp 2,5 triliun utang kepada kreditur konkruen.
(hps/hps) Next Article Proses PKPU TPS Food Berakhir, Taro Selamat dari Jerat Pailit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular