
Bank Sentral Selandia Baru Kejutkan Pasar Forex
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 May 2019 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Selandia Baru atau Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mengejutkan para pelaku pasar dengan memangkas suku bunga acuannya pada hari ini Rabu (8/5/19).
Mengutip data dari Forex Factory, RBNZ hari ini diprediksi masih mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 1,75%, justru tetangganya Bank Sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) yang diprediksi akan melakukan pemangkasan.
Namun kenyataannya berkebalikan, RBA Selasa (7/3/19) kemarin mempertahankan suku bunga, dan RBNZ yang memangkas suku bunga.
Dalam pengumuman kebijakan moneter pagi ini, RBNZ memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,50% dan merupakan suku bunga terendah sepanjang sejarah. Kali terakhir bank sentral ini memangkas suku bunga pada November 2016, juga sama sebesar 25 basis poin.
Penurunan inflasi menjadi alasan utama RBNZ melakukan pelonggaran moneter, begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi yang terus melambat.
Inflasi Selandia Baru di kuartal-I tahun ini dilaporkan sebesar 1,5% year-on-year, mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 1,9%.
Pertumbuhan ekonomi Selandia baru pada kuartal-IV 2019 sebesar 2,3% year-on-year lebih rendah dari tiga bulan sebelumnya sebesar 2,6%, sekaligus menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir.
Selain dua hal tersebut, Gubernur RBNZ Adrian Orr juga menyoroti pasar tenaga kerja yang melemah, sehingga pemangkasan suku bunga dirasa perlu untuk memacu roda perekonomian.
Keputusan mengejutkan ini membuat nilai tukar dolar Selandia Baru (NZD) jeblok. RBNZ juga masih membuka ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut dengan memproyeksikan rata-rata suku bunga acuan di kisaran 1,36% di tahun 2020.
Analis dari Fullerton Markets, Franky Nangoy, mengatakan perbedaan kebijakan moneter antara RBA dengan RBNZ membuat dolar Australia berpeluang menguat lawan dolar Selandia Baru (AUD/NZD) bergerak naik.
AUDNZD pada pukul 13:20 WIB berada di kisaran 1,0656, bahkan sebelumnya sempat ke kisaran 1,0722, mengutip kuotasi MetaTrader 5. Tidak hanya lawan dolar Australia, mata uang dengan julukan Kiwi ini juga jeblok lawan dolar AS, pasangan NZDUSD menyentuh level terendah enam bulan di kisaran US$ 0,6524.
Namun terhadap rupiah dolar Selandia Baru masih cukup kuat pada hari ini, berada di kisaran Rp 9.424,68 atau naik tipis 0,02%, melansir data dari Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Mengutip data dari Forex Factory, RBNZ hari ini diprediksi masih mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 1,75%, justru tetangganya Bank Sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) yang diprediksi akan melakukan pemangkasan.
Namun kenyataannya berkebalikan, RBA Selasa (7/3/19) kemarin mempertahankan suku bunga, dan RBNZ yang memangkas suku bunga.
Penurunan inflasi menjadi alasan utama RBNZ melakukan pelonggaran moneter, begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi yang terus melambat.
![]() |
Inflasi Selandia Baru di kuartal-I tahun ini dilaporkan sebesar 1,5% year-on-year, mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 1,9%.
![]() |
Pertumbuhan ekonomi Selandia baru pada kuartal-IV 2019 sebesar 2,3% year-on-year lebih rendah dari tiga bulan sebelumnya sebesar 2,6%, sekaligus menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir.
Selain dua hal tersebut, Gubernur RBNZ Adrian Orr juga menyoroti pasar tenaga kerja yang melemah, sehingga pemangkasan suku bunga dirasa perlu untuk memacu roda perekonomian.
Keputusan mengejutkan ini membuat nilai tukar dolar Selandia Baru (NZD) jeblok. RBNZ juga masih membuka ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut dengan memproyeksikan rata-rata suku bunga acuan di kisaran 1,36% di tahun 2020.
Analis dari Fullerton Markets, Franky Nangoy, mengatakan perbedaan kebijakan moneter antara RBA dengan RBNZ membuat dolar Australia berpeluang menguat lawan dolar Selandia Baru (AUD/NZD) bergerak naik.
AUDNZD pada pukul 13:20 WIB berada di kisaran 1,0656, bahkan sebelumnya sempat ke kisaran 1,0722, mengutip kuotasi MetaTrader 5. Tidak hanya lawan dolar Australia, mata uang dengan julukan Kiwi ini juga jeblok lawan dolar AS, pasangan NZDUSD menyentuh level terendah enam bulan di kisaran US$ 0,6524.
Namun terhadap rupiah dolar Selandia Baru masih cukup kuat pada hari ini, berada di kisaran Rp 9.424,68 atau naik tipis 0,02%, melansir data dari Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular