
Pasar Masih Lesu, Harga Batu Bara Acuan Mei Merosot Tajam
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 May 2019 10:34

Jakarta, CNBC Indonesia- Berkurangnya permintaan pasar terhadap pasokan batu bara berdampak pada pergerakan harga batu bara bulan ini.
Tercatat, Harga Batu bara Acuan (HBA) pada Mei ini turun menjadi US$ 81,86 per ton, atau turun US$ 6,99 per ton dibandingkan HBA April 2019 yang sebesar US$ 88,85 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan penurunan HBA ini masih dipengaruhi oleh adanya kebijakan atas pembatasan impor batu bara oleh beberapa negara Asia Timur dan Asia Barat khususnya Tiongkok dan India.
"Saat ini Tiongkok hingga India mulai mengurangi suplai batubara mereka dari Indonesia. Mereka melakukan proteksi impor dengan memperbanyak produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan domestiknya," jelas Agung melalui keterangan resminya, Rabu (8/5/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, HBA tersebut meneruskan tren komoditas batubara yang mengalami penurunan sejak akhir tahun lalu. Secara berurutan, harga batu bara sempat berada di kisaran US$ 100,89 per ton pada Oktober 2018. Kemudian, harganya merosot menjadi US$ 97,90 per ton pada November dan sebesar US$ 92,51 per ton pada Desember 2018.
Penurunan harga pun berlanjut ke 2019, yang mana pada Januari 2019 ada di kisaran US$ 92,41 per ton, lalu US$ 91,80 per ton pada Februari, turun lagi menjadi US$ 90,57 per ton pada Maret, dan US$ 88,85 per ton di bulan April.
HBA sendiri diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.
Ketetapan HBA Mei 2019 didasarkan pada Keputusan Menteri ESDM 76 K/30/MEM/2019. Pada keputusan yang sama, Menteri ESDM Ignasius Jonan juga mengeluarkan 20 harga mineral logam lain di bulan yang sama, seperti Emas (US$ 1.296,44/ounce), Aluminum (US$ 1.865,59/ounce), Tembaga (US$ 6.442,16/ounce) dan Nikel (US$ 13.000,91/ounce).
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Winter is Coming Bikin Batu Bara Catat Hat Trick
Tercatat, Harga Batu bara Acuan (HBA) pada Mei ini turun menjadi US$ 81,86 per ton, atau turun US$ 6,99 per ton dibandingkan HBA April 2019 yang sebesar US$ 88,85 per ton.
"Saat ini Tiongkok hingga India mulai mengurangi suplai batubara mereka dari Indonesia. Mereka melakukan proteksi impor dengan memperbanyak produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan domestiknya," jelas Agung melalui keterangan resminya, Rabu (8/5/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, HBA tersebut meneruskan tren komoditas batubara yang mengalami penurunan sejak akhir tahun lalu. Secara berurutan, harga batu bara sempat berada di kisaran US$ 100,89 per ton pada Oktober 2018. Kemudian, harganya merosot menjadi US$ 97,90 per ton pada November dan sebesar US$ 92,51 per ton pada Desember 2018.
Penurunan harga pun berlanjut ke 2019, yang mana pada Januari 2019 ada di kisaran US$ 92,41 per ton, lalu US$ 91,80 per ton pada Februari, turun lagi menjadi US$ 90,57 per ton pada Maret, dan US$ 88,85 per ton di bulan April.
HBA sendiri diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.
Ketetapan HBA Mei 2019 didasarkan pada Keputusan Menteri ESDM 76 K/30/MEM/2019. Pada keputusan yang sama, Menteri ESDM Ignasius Jonan juga mengeluarkan 20 harga mineral logam lain di bulan yang sama, seperti Emas (US$ 1.296,44/ounce), Aluminum (US$ 1.865,59/ounce), Tembaga (US$ 6.442,16/ounce) dan Nikel (US$ 13.000,91/ounce).
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Winter is Coming Bikin Batu Bara Catat Hat Trick
Most Popular