The Fed Mulai Agresif, Sepekan Rupiah Amsyong!

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
04 May 2019 09:17
Tak Ada Lagi Nada Kalem dari The Fed, Rupiah Makin Terpuruk
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell
Pengumuman hasil rapat komite pengambil kebijakan The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di kisaran 2,25%-2,5%.

Sejatinya keputusan tersebut sudah diprediksi pasar, masalahnya adalah pernyataan yang meliputi keputusan itulah yang tidak diprediksi investor.

Dalam pernyataannya, Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa kebijakan suku bunga saat ini sudah sesuai dan jangan diartikan The Fed membuka peluang untuk mengubahnya.


"Kami merasa stance [posisi] kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.

Komentar yang jauh dari kesan kalem atau dovish ini benar-benar tidak terbayangkan sebelumnya. Pasalnya, pelaku pasar menduga The Fed akan kembali melontarkan pernyataan bernada dovish yang diekspektasi mengarah pada penurunan suku bunga acuan di akhir tahun.

Jika akhirnya peluang itu kandas dan bahkan ada kemungkinan suku bunga dinaikkan, tentunya instrumen berbasis dollar AS akan lebih menguntungkan.

"Pernyataan Powell membuat kenaikan suku bunga acuan sebagai sesuatu yang mungkin saja bisa terwujud. Jadi arah kebijakan suku bunga bukan hanya turun, tetapi bisa naik juga," tegas Brian Battle, Director Trading di Performance Trust Capital Partners yang berbasis di Chicago, mengutip Reuters.

Setelah rilis pengumuman The Fed, Dollar Index, yang menunjukkan posisi dollar AS dibanding 6 mata uang utama dunia, terus menguat.



TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular