Ada Apa Ini? Sudah 9 Hari Rupiah Melemah Terus

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
03 May 2019 17:44
Ekonomi AS Semakin Kuat
Foto: Arie Pratama
Dolar AS mendapat asupan energi dari rilis data ekonomi yang bisa dibilang cemerlang.
Kemarin (2/5/2019), pesanan barang-barang dari pabrikan Amerika Serikat (AS) tumbuh hingga 1,9% pada bulan April, jauh melampaui ekspektasi pelaku pasar yang sebesar 1%, mengutip Forex Factory. Angka pertumbuhan tersebut juga jauh membaik dibandingkan bulan Februari yang mengalami kontraksi sebesar 0,3%.


Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi AS kuartal I-2019 diumumkan sebesar 3,2% (quarterly annualized). Jauh lebih tinggi dibanding prediksi konsensus yang sebesar 2%, mengutip Trading Economics.
Fakta-fakta tersebut mencerminkan gairah ekonomi AS yang sudah mulai bangkit. Perlambatan ekonomi yang melanda sejak tahun lalu sudah melalui titik terendahnya.
Dengan begitu, kemungkinan bank sentral AS, The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) tahun ini makin surut.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas The Fed menurunkan suku bunga tahun ini tinggal sebesar 36,7% (update 3/5/2019 pukul 16:00 WIB), turun dari posisi kemarin yang mencapai 37,4%.
Suku bunga yang tetap ditahan di kisaran 2,25%-2,5% berpotensi membuat kekuatan dolar bisa dipertahankan. Membuat daya tarik dolar sebagai safe haven membuncah.
Selain itu, pelaku pasar juga masih berdebar-debar menantikan data penciptaan tenaga kerja non-pertanian AS periode April yang akan dibacakan pada pukul 19:30 WIB nanti.
Konsensus pasar yang dihimpun oleh Trading Economics memprediksi jumlahnya akan sebesar 185.000. Bila ternyata realisasinya lebih tinggi daripada ekspektasi, maka kekuatan dolar bisa makin menjadi-jadi.


Mengingat rilis-rilis data sebelumnya AS telah banyak memberikan kejutan yang positif, kali ini pun pelaku pasar menaruh harapan yang serupa. Aset-aset berbasis dolar pun banyak diburu.
Terbukti dari nilai Dollar Index (DXY) yang menguat sebesar 0,08% ke posisi 97,91 hari ini hingga pukul 16:00 WIB. Bahkan DXY sudah naik 0,44% sejak 30 April 2019. Sebagai informasi, nilai DXY mencerminkan posisi dolar AS relatif terhadap enam mata uang utama dunia.

BERLANJUT KE HALAMAN 3

(taa/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular