
Ambruk 1,37% & Asing Kabur, Koreksi IHSG Paling Parah di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 May 2019 12:17

Lebih lanjut, damai dagang AS-China yang masih memerlukan waktu ikut membuat investor melego saham-saham di Benua Kuning. Pada hari Selasa (30/4/2019), delegasi AS menggelar dialog dagang lanjutan dengan China di Beijing. Delegasi AS dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara delegasi China dikomandoi oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
Selepas pertemuan berlangsung, ada kabar positif yang beredar. Beberapa orang sumber mengatakan kepada CNBC International bahwa kesepakatan dagang AS-China bisa diumumkan pada hari ini juga.
Selain itu, kantor berita Politico melaporkan bahwa kesepakatan dagang AS-China akan membuat AS mencabut bea masuk sebesar 10% yang dibebankan kepada US$ 200 miliar produk impor asal China. Sementara itu, bea masuk senilai 25% terhadap produk impor asal Negeri Panda senilai US$ 50 miliar akan tetap dipertahankan hingga selepas pemilihan presiden tahun 2020.
Namun, optimisme bahwa kesepakatan dagang AS-China bisa diumumkan pada hari ini juga kini sirna. Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan memutuskan selepas negosiasi dagang pekan depan terkait apakah keduanya akan bertemu untuk menyegel kesepakatan dagang.
Bahkan, kantor media milik Partai Komunis China menulis di kolom analisis bahwa banyak pengamat yang berpikir negosiasi dagang AS-China sudah menemui jalan buntu, seiring dengan sedikitnya detil yang sampai ke telinga media terkait dengan pertemuan pekan ini.
Lantas, ada kemungkinan bahwa damai dagang AS-China justru tak akan tercapai. Jika ini yang terjadi, maka balas-membalas bea masuk antar kedua negara akan semakin tereskalasi dan semakin menyakiti laju perekonomian masing-masing. (ank/hps)
Selepas pertemuan berlangsung, ada kabar positif yang beredar. Beberapa orang sumber mengatakan kepada CNBC International bahwa kesepakatan dagang AS-China bisa diumumkan pada hari ini juga.
Selain itu, kantor berita Politico melaporkan bahwa kesepakatan dagang AS-China akan membuat AS mencabut bea masuk sebesar 10% yang dibebankan kepada US$ 200 miliar produk impor asal China. Sementara itu, bea masuk senilai 25% terhadap produk impor asal Negeri Panda senilai US$ 50 miliar akan tetap dipertahankan hingga selepas pemilihan presiden tahun 2020.
Bahkan, kantor media milik Partai Komunis China menulis di kolom analisis bahwa banyak pengamat yang berpikir negosiasi dagang AS-China sudah menemui jalan buntu, seiring dengan sedikitnya detil yang sampai ke telinga media terkait dengan pertemuan pekan ini.
Lantas, ada kemungkinan bahwa damai dagang AS-China justru tak akan tercapai. Jika ini yang terjadi, maka balas-membalas bea masuk antar kedua negara akan semakin tereskalasi dan semakin menyakiti laju perekonomian masing-masing. (ank/hps)
Pages
Most Popular