Khawatir The Fed Pangkas Bunga, IHSG Diprediksi Terkoreksi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 May 2019 08:36
IHSG pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/5/2019) diprediksi kembali diperdagangkan di teritori negatif.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/5/2019) diprediksi kembali diperdagangkan di teritori negatif.

Koreksi lanjutan IHSG terjadi lantaran adanya kekhawatiran pelaku pasar dalam negeri terkait kemungkinan bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed akan memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR).
Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, Kamis (2/5/2019) IHSG ditutup melemah sebesar 1,25% ke level 6.374,42 kendati di awal perdagangan ditransaksikan menguat.


Performa IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan di teritori positif, di mana indeks Hang Seng naik 0,83% dan indeks Kospi juga 0,42%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang dan China diliburkan pada perdagangan kemarin.
Riset harian Panin Sekuritas menyebutkan, terjadi kekhawatiran terbukanya peluang The Fed memangkas suku bunga dan hal ini dapat mengakibatkan pelemahan nilai tukar sehingga investor melakukan aksi jual.
Namun, lanjut Panin Sekuritas, kepanikan pada perdagangan kemarin terlihat hanya dialami oleh investor lokal saja, investor asing justru sibuk membeli saham, dan tercatat net buy pada perdagangan kemarin.

Hal ini memberikan sinyal positif untuk meredakan pelemahan IHSG. "Hari ini IHSG berpotensi bergerak variatif dalam range 6.350 - 6.450," tulis Panin Sekuritas, Jumat (3/5/2019).
Pendapat berbeda diutarakan William Surya Wijaya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas. Ia menilai, hari ini pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di mana peluang kenaikan masih ada, didorong oleh capital inflow yang masih tercatat secara year to date.
 
Menurut William, stabilnya fundamental perekonomian yang masih terlihat dari data ekonomi, termasuk inflasi, pada April yang terkendali, menjadi katalis positif bagi gerak IHSG.
"IHSG diperkirakan menguat dan akan bergerak pada level 6.321 - 6.498," kata William Surya Wijaya.


(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular