Indosat Akan Rights Issue, Laba Timah Q1-2019 Meroket 452%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 May 2019 07:43
Rangkuman aksi korporasi dan kabar emiten di Bursa Efek Indonesia.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat tipis 0,04%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengakhiri perdagangan Kamis (2/5/2019) dengan koreksi sebesar 1,25% ke level 6.374,42.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan menguat, di mana indeks Hang Seng naik 0,83% dan indeks Kospi naik 0,42%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang dan China diliburkan pada perdagangan kemarin.


Beberapa emiten masih merilis kinerja kuartal pertama 2019 dan mengumumkan rencana aksi korporasi. CNBC Indonesia merangkumnya, Jumat (3/5/2019), sebagai berikut.

1. Biayai Capex, Indosat Kaji Rights Issue Sampai Jual Menara
PT Indosat Tbk (ISAT) mengkaji rencana untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dan penjualan sejumlah menara telekomunikasi (BTS) untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/Capex) hingga tiga tahun ke depan.

Direktur Utama Indosat Chris Kanter mengatakan perusahaan telah menganggarkan capex senilai US$ 2 miliar (Rp 28,20 triliun, asumsi lurs Rp 14.100/US$).

Pembiayaannya ya banyak opsi, bisa obligasi dan rights issue, injeksi dari pemegang saham. (penjualan tower) juga salah satu opsi," kata Chris di Menara Indosat, Jakarta, Kamis.

2. Luar Biasa! Laba Timah Q1-2019 Naik 452%
Hingga Maret 2019, emiten timah pelat merah, PT Timah Tbk (TINS), mencatatkan performa yang fantastis. Peningkatan penjualan lebih dari dua kali lipat jadi penopang kenaikan laba bersih.

Total pendapatan perusahaan meningkat lebih dari dua kali lipat (108,19% YoY) menjadi Rp 4,24 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,04 triliun. Pada 3 bulan pertama tahun ini perusahaan berhasil mengantongi laba bersih Rp 301,28 miliar, naik 452,31% secara tahunan.

3. Laba 2018 Meroket, ABM Investama Tebar Dividen Rp 100 M
Emiten pertambangan Grup Tiara Marga Trakindo, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 100 miliar atau setara dengan Rp 36,32/saham dari laba bersih yang dicapai perusahaan tahun lalu kepada para pemegang saham.


4. Jualan Susu Naik, Laba Ultrajaya Q1-2019 Melesat 79%

Emiten produsen susu Ultramilk, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mencatatkan laba bersih naik hingga 79% pada kuartal I-2019 menjadi Rp 299,95 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 167,13 miliar.

Data laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan, laba bersih tersebut dicapai seiring dengan pendapatan perusahaan yang naik 10% menjadi Rp 1,43 triliun dari sebelumnya Rp 1,30 triliun.

5. Siapkan Capex Rp 15 M, Merck Bidik Pasar Hong Kong & Korsel
Emiten farmasi, PT Merck Tbk (MERK) membidik pasar ekspor produk biofarma ke negara di kawasan Asia Pasifik di luar Jepang, China dan India. Perusahaan dengan kode saham MERK itu membidik pasar Hong Kong dan Korea Selatan di tahun ini.

6. Sah! BNP Dileburkan, Harga Saham Danamon Malah Anjlok 20%
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) telah merampungkan proses penggabungan usaha keduanya secara hukum. Penggabungan ini telah efektif per 1 Mei 2019 dimana BBNP telah bergabung dengan Bank Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan (surviving bank).

7. Rogoh Capex Rp 350 M, Prodia Gencar Tambah Lab Klinik
Emiten pengelola laboratorium kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) fokus menambah jumlah laboratorium klinik hingga tahun 2020 sebanyak 10-14 lab dari jumlah akhir tahun lalu yang mencapai 143 lab klinik.

Penambahan lab tersebut akan membidik pasar di kota-kota kedua setelah kota besar. Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan ekspansi ini akan dibiayai perusahaan menggunakan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini yang dianggarakan senilai Rp 350 miliar.

8. Kuartal I Raih Laba Rp 920 M, Ini Rincian Kinerja PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada periode kuartal I-2019, dengan membukukan pendapatan sebesar US$ 860,5 juta.

Adapun laba operasi interim konsolidasian pada kuartal I-2019 sebesar US$ 162, 5 juta dan laba bersih sebesar US$ 65 juta atau setara Rp 920,2 miliar (dengan rata-rata kurs Rp 14.136) dengan EBITDA sebesar US$ 263 juta.

9. Sukses Produksi Amonia, Laba Q1-2019 Surya Esa Naik 60%
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) membukukan peningkatan kinerja signifikan pada kuartal I-2019. Bisnis baru perseroan, memproduksi amonia, jadi andalan peningkatan kinerja keuangan perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih perseroan tercatat naik 60,48% menjadi US$ 4,8 juta atau setara Rp 68,42 miliar (kurs Rp 14.245/US$). Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih perseroan tercatat sebesar US$ 2,99 juta.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular