Alokasikan Capex Rp 1,5 T, Link Net Siap Cari Pinjaman

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
26 April 2019 17:30
PT Link Net Tbk (LINK) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1,5 triliun.
Foto: Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - Induk usaha televisi kabel First Media Television dan BIG TV, PT Link Net Tbk (LINKmenganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1,5 triliun untuk tahun ini.

CEO dan Presiden Direktur Link Net Marlo Budiman mengatakan sumber capex berasal dari laba operasional dan pinjaman dari perbankan.

Sekitar 25% dari capex akan digunakan untuk penambahan home passes. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan jumlah rumah yang dilewati oleh jalur jaringan internet fiber.


Perusahaan juga akan ekspansi ke lima kota baru (Solo, Semarang, Cilegon, Serang dan Bali) dan perbaikan untuk jaringan yang sudah ada. Saat ini, Link Net sudah beroperasi di tujuh kota.

Marlo mengatakan tahun ini akan menambah 250.000 home passes yang sebagian besar di wilayah Jawa. Adapun total home passes Link Net diproyeksikan menjadi 2,45 juta, dari tahun lalu sebanyak 2,2 juta.

Adapun jumlah pelanggan ditargetkan tahun ini menjadi 1,19 juta, tumbuh 1,3% dibandingkan 2018 sebanyak 1,17 juta pelanggan.


"Kami akan fokus melakukan upgrade dan improvement [perbaharuan dan peningkatan] dari jaringan, kemudian juga maintenance capex untuk perbaikan kualitas jaringan," kata Marlo saat paparan publik, Jumat (26/04/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keuangan Link Net Johannes mengatakan perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan 9-10% tahun ini, atau sekitar Rp 4,06 triliun hingga 4,1 triliun dibandingkan realisasi pendapatan 2018 senilai Rp 3,73 triliun.

Pertumbuhan laba ditargetkan mencapai 30% menjadi sekitar Rp 1,02 triliun, dibandingkan 2018 senilai Rp 788,92 miliar.

Sepanjang tahun lalu, laba bersih turun 21,15% menjadi Rp 788,92 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,01 triliun. Pendapatan perusahaan naik menjadi Rp 3,73 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,40 triliun.


Johannes mengatakan perusahaan juga membagikan dividen sebesar Rp 674 miliar, atau Rp 232/saham. Pembayaran dividen ini rencananya dilakukan pada 29 Mei 2019. Besaran dividen itu setara dengan 60% dari laba 2018.

Link Net juga berencana melakukan pembelian saham kembali atau buyback saham. Hingga 15 April 2019 jumlah saham yang dibeli kembali sebanyak 5,40 juta saham, dengan harga rata-rata Rp 4,394/saham.

Jumlah maksimum saham yang dibeli hingga 14 Juli 2019 adalah 216 juta saham, dan hingga 19 Juli mendatang maksimal sebanyak 75,14 juta saham.

"Kami akan terus melakukan buyback saham, karena kami yakin ini cara yang efisien menggunakan modal, dan diharapkan diikuti kenaikan harga [saham] nantinya," kata Yohannes.


(tas) Next Article 46 Juta Orang Unduh Games, Link Net Bidik Pasar E-Sport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular