Jokowi Unggul di Pilpres, tapi Target IHSG Dipangkas! Kenapa?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
24 April 2019 13:00
Pelaku pasar kian optimistis terhadap pasar saham dalam negeri di bawah pemimpin petahana.
Foto: Kampanye Akbar Jokowi-Amin di SUGBK. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah semakin jelas hasil real count atau penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas hasil Pilpres 2019, pelaku pasar kian optimistis terhadap pasar saham dalam negeri di bawah pemimpin petahana, Joko Widodo (Jokowi) bersama Ma'ruf Amin.

Bahkan analis memprediksi beberapa sektor bisa diuntungkan, mulai dari infrastruktur, teknologi, hingga sektor yang berkaitan dengan teknologi dan sumber daya manusia.

Stevanus Juanda, analis PT UOB Kay Hian Sekuritas, dalam riset pada Rabu ini (24/4/19) mengatakan hasil Pilpres 2019 yang semakin jelas sudah menunjukkan bahwa potensi Jokowi melanjutkan pemerintahan sudah hampir pasti.


"Dari sample hitung cepat, sudah mencapai lebih dari 95% untuk hampir seluruh lembaga survey dengan median 54,55% [untuk keunggulan Jokowi] meskipun hasilnya diumumkan pada 23 Mei. Saat ini total real count [KPU] sudah mencapai 18,8% dan Jokowi sudah unggul 54,89% dari Prabowo 45,11%. Hal ini semakin menunjukkan Jokowi akan memenangkan periode keduanya," ujar Stevanus.

Meskipun demikian, realisasi kinerja emiten pada 2018 yang di bawah prediksi terutama karena kinerja sektor telekomunikasi membuat Stevanus dan UOB Kay Hian Sekuritas menurunkan prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tahun ini, IHSG diprediksi ada di level 6.700 dari sebelumnya 7.400.


Untuk sektor infrastruktur, Stevanus memprediksi anggaran belanja sektor tersebut masih tetap tinggi pada pemerintahan lanjutan Jokowi kali ini.

"Nanti kita melihat perkembangan dari MRT Jakarta, Pelabuhan Patimban, kereta rel medium Jawa, dan jalan tol Trans Sumatra." 

Emiten yang diuntungkan dari berlanjutnya proyek infrastruktur tersebut, tuturnya, ialah PT Wikaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).


Dari sisi teknologi dan SDM, Stevanus melihat bahwa jaringan fiber optik Palapa Ring di Barat dan Tengah yang sudah rampung pada periode pertama Jokowi, jaringannya akan diperluas melalui bawah tanah ke kota dan perumahan di seluruh Indonesia.

Hal tersebut, tuturnya, juga dapat meningkatkan belanja pendidikan dan kesehatan.

Beberapa emiten yang diprediksi dapat diuntungkan adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Link Net Tbk (LINK).

UOB Kay Hian Sekuritas juga menyukai beberapa emiten barang konsumsi seperti produsen rokok A Mild dan Marlboro yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan emiten peritel fesyen PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang sedang mengalami momentum kinerja yang positif.

Selain itu, sekuritas tersebut juga masih menggemari PT Astra International Tbk (ASII) di sektor manufaktur.  

Emiten PilihanKode SahamTarget PricePE ratio 2019
Astra International Tbk, PTASII8,20013.8
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PTTLKM4,50015.8
HM Sampoerna Tbk, PTHMSP4,60025.5
Wijaya Karya Tbk, PTWIKAunder review10.3
Wijaya Karya Beton Tbk, PTWTON7609.6
PP Tbk, PTPTPP2,8007
XL Axiata Tbk, PTEXCL2,77050.2
Adhi Karya Tbk, PTADHIunder review4.9
Mitra Adiperkasa Tbk, PTMAPI1,17018.5
Sumber: PT UOB Kay Hian Sekuritas       

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas) Next Article Kinclong, Laba Bersih Astra Melesat 84%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular