Waduh, Ekonomi Korea Selatan Terburuk Sejak Krisis 2008

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
25 April 2019 12:55
Ini adalah kinerja terburuk perekonomian terbesar ketiga di Asia ini sejak krisis keuangan global.
Foto: Warga Korea Selatan membawa obor dan bendera nasional ketika mereka berbaris di jalan selama upacara peragaan ulang Hari Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret, peringatan pemberontakan 1919 melawan pemerintahan kolonial Jepang, di Cheonan, Korea Selatan, Kamis, 28 Februari, 2019. (AP / Lee Jin-man)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Korea Selatan secara tak terduga terkontraksi di kuartal pertama. Ini adalah kinerja terburuk perekonomian terbesar ketiga di Asia ini sejak krisis keuangan global.

Menyusutnya produk domestik bruto (PDB) Negeri Ginseng itu terjadi saat belanja pemerintah gagal tumbuh secepat kuartal sebelumnya dan ketika berbagai perusahaan memangkas investasi mereka.



Nilai PDB Korea Selatan di kuartal pertama turun 0,3% setelah disesuaikan secara musiman dibandingkan kuartal sebelumnya, kata Bank of Korea (BOK), Kamis (25/4/2019). Ini adalah penurunan terburuk sejak kontraksi 3,3% di akhir 2008.

Padahal, Korea Selatan masih mampu tumbuh 1% di tiga bulan terakhir 2018.

Para ekonom yang disurvei Reuters bahkan tidak memperkirakan ekonomi negara di Asia Timur ini terkontraksi. Polling Reuters sebelumnya memperkirakan PDB Korea Selatan akan tumbuh 0,3%.

Waduh, Ekonomi Korea Selatan Terkontraksi di Kuartal I-2019Foto: Warga Korea Selatan memberi tiga sorakan kepada negara itu saat mereka berbaris dalam rapat umum untuk memperingati seratus tahun Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret melawan pemerintah kolonial Jepang (1910-45), di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 1 Maret 2019. (AP / Ahn Young-joon)

Kontraksi yang mengejutkan ini mendorong spekulasi pasar bahwa bank sentral kemungkinan akan segera mengubah kebijakannya menjadi lebih longgar dan mungkin memangkas suku bunga untuk melawan memudarnya keyakinan bisnis dan meningkatnya risiko eksternal.

Bank of Korea mengatakan penurunan yang lebih buruk dari perkiraan di sektor chip memori menghantam investasi di kuartal pertama, sementara penurunan ekspor akibatĀ perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China menghapuskan dampak positif kenaikan konsumsi.

"Belanja pemerintah gagal mengikuti kenaikan di kuartal keempat, terutama untuk investasi konstruksi, sementara penurunan investasi bisnis lebih buruk dari yang diperkirakan karena penurunan di sektor chip," kata seorang pejabat BOK, dilansir dari Reuters.



Dibandingkan tahun sebelumnya, ekonomi Korea tumbuh 1,8% pada kuartal Januari-Maret, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,5% yang diperkirakan ekonom dan 3,1% pada kuartal terakhir 2018.

Ekspor jatuh 2,6% secara kuartalan sementara investasi rontok 10,8%.
(prm/prm) Next Article KDB Asal Korea Bakal Akuisisi Tifa Finance Senilai Rp 118 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular