
Terburuk Sejak 2008, Ekonomi Korsel Terhantam Perang Dagang
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
25 April 2019 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang yang panas antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung sejak tahun lalu memukul ekonomi Korea Selatan di kuartal pertama tahun ini.
Produk domestik bruto (PDB) Korsel di tiga bulan pertama 2019 secara tidak terduga mengalami kontraksi atau turun 0,3% setelah disesuaikan secara musiman dibandingkan kuartal sebelumnya.
Ini adalah penurunan terburuk sejak kontraksi 3,3% di masa krisis keuangan 2008. Padahal, Korea Selatan masih mampu tumbuh 1% di tiga bulan terakhir tahun lalu.
Para ekonom yang disurvei Reuters bahkan tidak memperkirakan ekonomi negara di Asia Timur ini terkontraksi. Polling Reuters sebelumnya memperkirakan PDB Korea Selatan akan tumbuh 0,3%.
Bank of Korea (BOK) mengatakan penurunan di sektor chip memori yang lebih buruk dari perkiraan menghantam investasi di kuartal pertama. Sementara itu, penurunan ekspor akibat perang dagang AS-China menghapuskan dampak positif kenaikan konsumsi.
"Belanja pemerintah gagal mengikuti kenaikan di kuartal keempat, terutama untuk investasi konstruksi, sementara penurunan investasi bisnis lebih buruk dari yang diperkirakan karena penurunan di sektor chip," kata seorang pejabat BOK, dilansir dari Reuters.
Ekspor jatuh 2,6% secara kuartalan sementara investasi rontok 10,8%.
Dibandingkan tahun sebelumnya, ekonomi Korea tumbuh 1,8% pada kuartal Januari-Maret, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,5% yang diperkirakan ekonom dan 3,1% pada kuartal terakhir 2018.
(prm) Next Article Waduh, Ekonomi Korea Selatan Terburuk Sejak Krisis 2008
Produk domestik bruto (PDB) Korsel di tiga bulan pertama 2019 secara tidak terduga mengalami kontraksi atau turun 0,3% setelah disesuaikan secara musiman dibandingkan kuartal sebelumnya.
Ini adalah penurunan terburuk sejak kontraksi 3,3% di masa krisis keuangan 2008. Padahal, Korea Selatan masih mampu tumbuh 1% di tiga bulan terakhir tahun lalu.
![]() |
Bank of Korea (BOK) mengatakan penurunan di sektor chip memori yang lebih buruk dari perkiraan menghantam investasi di kuartal pertama. Sementara itu, penurunan ekspor akibat perang dagang AS-China menghapuskan dampak positif kenaikan konsumsi.
"Belanja pemerintah gagal mengikuti kenaikan di kuartal keempat, terutama untuk investasi konstruksi, sementara penurunan investasi bisnis lebih buruk dari yang diperkirakan karena penurunan di sektor chip," kata seorang pejabat BOK, dilansir dari Reuters.
Ekspor jatuh 2,6% secara kuartalan sementara investasi rontok 10,8%.
Dibandingkan tahun sebelumnya, ekonomi Korea tumbuh 1,8% pada kuartal Januari-Maret, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,5% yang diperkirakan ekonom dan 3,1% pada kuartal terakhir 2018.
(prm) Next Article Waduh, Ekonomi Korea Selatan Terburuk Sejak Krisis 2008
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular