
Permintaan Mobil Listrik Turun, Tesla Rugi Rp 10 T di Q1-2019
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
25 April 2019 07:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla melaporkan kerugian yang lebih tinggi dari perkiraan serta pendapatan yang lemah di kuartal pertama tahun ini karena anjloknya permintaan mobil listrik.
Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu juga memperingatkan investor bahwa perusahaan kemungkinan akan mencatatkan rugi kembali di kuartal kedua sebelum mencatatkan laba di paruh kedua tahun ini.
Rugi per saham Tesla yang telah disesuaikan tercatat US$2,9 (Rp 41.000) dibandingkan perkiraan Refinitiv sebesar 69 sen dolar. Pendapatannya hanya US$4,54 miliar dibandingkan proyeksi US$5,19 miliar.
Berdasarkan basis yang belum disesuaikan, pabrikan pimpinan Elon Musk itu mencatatkan kerugian US$702,1 juta (Rp 9,9 triliun) atau US$4,1 per saham di tiga bulan pertama tahun ini.
Saham perusahaan yang ditutup anjlok 2% di sesi perdagangan Rabu (24/4/2019), bergerak stagnan setelah pasar ditutup. Pengumuman kinerja ini disampaikan perusahaan setelah perdagangan ditutup.
Awal bulan ini Tesla mengatakan telah mengirimkan 63.000 mobil listrik sepanjang kuartal pertama tahun ini, jauh di bawah konsensus analis sebesar 76.000 unit.
Pendapatan dari penjualan kendaraan perusahaan memang naik 36% menjadi US$3,72 miliar dari US$2,74 miliar di periode yang sama tahun lalu. Namun, angka itu turun tajam 41% bila dibandingkan penjualan di kuartal keempat 2018 yang menembus US$6,32 miliar.
Penurunan ini terjadi setelah insentif pajak federal sebesar US$7.500 untuk pembeli mobil listrik dipangkas separuhnya di awal Januari. Ini membuat para pembeli melakukan pembelian di bulan-bulan terakhir tahun lalu yang mengakibatkan tertekannya permintaan di awal 2019.
Saksikan video menjajal mewahnya mobil listrik Tesla berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Cuan Lagi, Bos Tesla Elon Musk Ketiban Insentif Rp 12 T
Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu juga memperingatkan investor bahwa perusahaan kemungkinan akan mencatatkan rugi kembali di kuartal kedua sebelum mencatatkan laba di paruh kedua tahun ini.
Rugi per saham Tesla yang telah disesuaikan tercatat US$2,9 (Rp 41.000) dibandingkan perkiraan Refinitiv sebesar 69 sen dolar. Pendapatannya hanya US$4,54 miliar dibandingkan proyeksi US$5,19 miliar.
![]() |
Saham perusahaan yang ditutup anjlok 2% di sesi perdagangan Rabu (24/4/2019), bergerak stagnan setelah pasar ditutup. Pengumuman kinerja ini disampaikan perusahaan setelah perdagangan ditutup.
Awal bulan ini Tesla mengatakan telah mengirimkan 63.000 mobil listrik sepanjang kuartal pertama tahun ini, jauh di bawah konsensus analis sebesar 76.000 unit.
Pendapatan dari penjualan kendaraan perusahaan memang naik 36% menjadi US$3,72 miliar dari US$2,74 miliar di periode yang sama tahun lalu. Namun, angka itu turun tajam 41% bila dibandingkan penjualan di kuartal keempat 2018 yang menembus US$6,32 miliar.
Penurunan ini terjadi setelah insentif pajak federal sebesar US$7.500 untuk pembeli mobil listrik dipangkas separuhnya di awal Januari. Ini membuat para pembeli melakukan pembelian di bulan-bulan terakhir tahun lalu yang mengakibatkan tertekannya permintaan di awal 2019.
Saksikan video menjajal mewahnya mobil listrik Tesla berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Cuan Lagi, Bos Tesla Elon Musk Ketiban Insentif Rp 12 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular