
Tesla Bikin Taksi Online, Uber-Gojek-Grab Perlu Khawatir?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
23 April 2019 13:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla Inc akhirnya merealisasikan rencananya untuk masuk bisnis berbagi tumpang (ride-hailing). Rencana ini akan dieksekusi pada 2020 melaui robotaxi di Amerika Serikat (AS) dan menargetkan ada 1 juta kendaraan.
Robotaxi adalah taksi tanpa sopir (self-driving). Untuk bergabung dengan layanan ini, pemilik Tesla harus mendaftar ke aplikasi. Pemilik akan dikenakan biaya jasa sebesar 25%-30% dari pendapatan per perjalanan.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan mobil Tesla produksi terbaru sudah dilengkapi hardware on-board self-driving berbasis chip komputer. Untuk mengubahnya menjadi robotaxi, pemilik hanya tinggal meningkatkan atau memutakhirkan software-nya.
"Saya sangat percaya diri memprediksi tahun depan akan ada robotaxi tanpa sopir," ujar Elon Musk seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (23/4/2019).
"Layanan ini tidak akan tersedia pada semua wilayah karena kami belum mendapat persetujuan dari semua regulator, tetapi saya percaya diri kami akan mendapatkan persetujuan dari beberapa regulator, terwujud tahun depan."
Elon Musk telah membicarakan tentang Tesla Network dan ambisi memperbolehkan pemilik memasukkan mobilnya ke aplikasi ride-hailing pada 2016 silam. Bagi wilayah yang tak kuat penetrasinya, Tesla akan menyediakan armada khusus robotaxi.
Jika rencana ini terealisasi maka Tesla akan menjadi pesaing bagi Uber dan Lyft di AS. Kedua startup ini merupakan pemain dominan ride-hailing di Amerika Serikat. Uber sendiri memang sedang mengembangkan mobil tanpa sopir dan sudah melakukan serangkaian uji coba.
Di Asia Tenggara, pemain utama ride hailing adalah Grab dan Gojek. Hingga saat ini kedua perusahaan belum melakukan uji coba mobil tanpa sopir. Namun, Grab sudah mulai menggunakan mobil listrik di Singapura.
Simak video kinerja Tesla di Kuartal I-2019 di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Tahun Depan, Tesla Luncurkan Taksi Online Tanpa Sopir
Robotaxi adalah taksi tanpa sopir (self-driving). Untuk bergabung dengan layanan ini, pemilik Tesla harus mendaftar ke aplikasi. Pemilik akan dikenakan biaya jasa sebesar 25%-30% dari pendapatan per perjalanan.
![]() |
CEO Tesla Elon Musk mengatakan mobil Tesla produksi terbaru sudah dilengkapi hardware on-board self-driving berbasis chip komputer. Untuk mengubahnya menjadi robotaxi, pemilik hanya tinggal meningkatkan atau memutakhirkan software-nya.
![]() |
"Layanan ini tidak akan tersedia pada semua wilayah karena kami belum mendapat persetujuan dari semua regulator, tetapi saya percaya diri kami akan mendapatkan persetujuan dari beberapa regulator, terwujud tahun depan."
Elon Musk telah membicarakan tentang Tesla Network dan ambisi memperbolehkan pemilik memasukkan mobilnya ke aplikasi ride-hailing pada 2016 silam. Bagi wilayah yang tak kuat penetrasinya, Tesla akan menyediakan armada khusus robotaxi.
Jika rencana ini terealisasi maka Tesla akan menjadi pesaing bagi Uber dan Lyft di AS. Kedua startup ini merupakan pemain dominan ride-hailing di Amerika Serikat. Uber sendiri memang sedang mengembangkan mobil tanpa sopir dan sudah melakukan serangkaian uji coba.
Di Asia Tenggara, pemain utama ride hailing adalah Grab dan Gojek. Hingga saat ini kedua perusahaan belum melakukan uji coba mobil tanpa sopir. Namun, Grab sudah mulai menggunakan mobil listrik di Singapura.
Simak video kinerja Tesla di Kuartal I-2019 di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Tahun Depan, Tesla Luncurkan Taksi Online Tanpa Sopir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular