
Rupiah Jangan Sedih, Ada Banyak Teman untuk Meratap Bersama
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
24 April 2019 17:30

Perwakilan Dagang AS, Robert Lightizer dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin akan kembali terbang ke Beijing pada 30 April 2019 nanti, seperti yang ditulis siaran pers tertulis yang dirilis oleh Gedung Putih, Selasa (23/4/2019) waktu setempat.
Artinya delegasi AS-China sekali lagi akan bertatap muka untuk menyelesaikan permasalahan dagang antara keduanya.
"Materi pembicaraan pekan depan akan mencakup isu-isu perdagangan termasuk hak kekayaan intelektual, alih teknologi paksa, halangan non-tarif, pertanian, jasa, pembelian, dan penegakan hukum," menurut pernyataan itu.
Topik pembicaraannya memang masih tak berubah dengan dialog sebelumnya. Masih itu-itu saja. Artinya memang masalah itu cukup alot untuk mencapai kesepakatan.
Sudah lama diketahui bahwa AS memang bersikukuh menginginkan China untuk mengubah praktik dagang yang dinilai tidak adil. Salah satunya adalah kewajiban perusahaan AS untuk mengalihkan teknologi dan rahasia dagang kepada perusahaan lokal agar dapat berbisnis di China.
Akan tetapi secara umum itikad keduanya masih positif. Masih ingin berdiskusi demi mencapai damai dagang yang hakiki.
China juga sudah berulang kali menegaskan komitmennya untuk melindungi kekayaan intelektual pihak asing di dalam negeri.
Bahkan tak berhenti sampai di situ. Gedung Putih juga sudah menuliskan agenda dialog dagang pada 8 Mei 2019 mendatang, yaitu kedatangan Wakil Perdana Menteri China, Liu He ke Washington.
Dengan begini, investor setidaknya masih bisa yakin damai dagang AS-China hanyalah menunggu waktu. Daya tarik investasi di pasar-pasar keuangan negara berkembang masih dapat ditahan sehingga tidak hilang sama sekali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm)
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular