
Analisis Teknikal
Didera Aksi Jual Asing, Bagaimana Arah IHSG di Sesi II?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 April 2019 13:33

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mendapat tekanan jual sehingga melemah 0,4% ke level 6.436 hingga penutupan sesi I, Rabu (24/4/2019).
Semua sektor hampir memerah, kecuali sektor perdagangan yang menguat tipis sebesar 0,08%. Sektor industri dasar yang paling memberatkan IHSG dengan pelemahan 1,78%.
Saham sektor industri dasar, khususnya pakan ternak banyak mendapat tekanan lantaran stok ayam potong yang berlebih sehingga menurunkan harga.
Melansir data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga daging ayam memang mulai naik 3,27% pada awal Maret lalu menjadi Rp 33.150/ekor. Artinya butuh waktu untuk mengembalikan harga ayam ke tingkat normal dan dapat menguntungkan emiten pakan ternak.
Pada sesi I, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) anjlok 6,19%, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga terkoreksi 2,26%, dan saham PT Malindo feedmill Indonesia Tbk (MAIN) pun turun 0,8%.
Sementara itu, investor asing masih cenderung melepas saham, terutama saham-saham unggulan alias big caps. Investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 237 miliar di pasar reguler.
Beberapa saham yang paling banyak dilepas asing di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 143 miliar), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (Rp 43 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 28 miliar), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 21 miliar).
Bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi II ini?
Dari sisi analisis teknikal, setelah mengalami pembalikan arah (technical rebound) sejak tertekan awal pekan ini, IHSG kembali gagal mempertahankan level penghalang pelemahan (support) yang berada level di 6.450.
Berdasarkan grafik harian (intraday chart), pelemahan IHSG sudah semakin terbatas, sehingga ada potensi menipiskan pelemahan mendekati level 6.450 pada perdagangan sesi II.
Pergerakan IHSG sebenarnya sudah jenuh jual (overbought) jika mengacu indikator teknikal Stochastic Slow yang mengukur tingkat kejenuhan pergerakan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Menanti Neraca Dagang Senin Depan, Reli IHSG Berakhir
Semua sektor hampir memerah, kecuali sektor perdagangan yang menguat tipis sebesar 0,08%. Sektor industri dasar yang paling memberatkan IHSG dengan pelemahan 1,78%.
Saham sektor industri dasar, khususnya pakan ternak banyak mendapat tekanan lantaran stok ayam potong yang berlebih sehingga menurunkan harga.
Melansir data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga daging ayam memang mulai naik 3,27% pada awal Maret lalu menjadi Rp 33.150/ekor. Artinya butuh waktu untuk mengembalikan harga ayam ke tingkat normal dan dapat menguntungkan emiten pakan ternak.
Pada sesi I, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) anjlok 6,19%, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga terkoreksi 2,26%, dan saham PT Malindo feedmill Indonesia Tbk (MAIN) pun turun 0,8%.
Sementara itu, investor asing masih cenderung melepas saham, terutama saham-saham unggulan alias big caps. Investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 237 miliar di pasar reguler.
Beberapa saham yang paling banyak dilepas asing di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 143 miliar), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (Rp 43 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 28 miliar), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 21 miliar).
Bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi II ini?
Dari sisi analisis teknikal, setelah mengalami pembalikan arah (technical rebound) sejak tertekan awal pekan ini, IHSG kembali gagal mempertahankan level penghalang pelemahan (support) yang berada level di 6.450.
![]() |
Berdasarkan grafik harian (intraday chart), pelemahan IHSG sudah semakin terbatas, sehingga ada potensi menipiskan pelemahan mendekati level 6.450 pada perdagangan sesi II.
Pergerakan IHSG sebenarnya sudah jenuh jual (overbought) jika mengacu indikator teknikal Stochastic Slow yang mengukur tingkat kejenuhan pergerakan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Menanti Neraca Dagang Senin Depan, Reli IHSG Berakhir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular