Pemilu 2019

Jokowi Terpilih akan Beri Kepastian & Keberlangsungan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 April 2019 17:45
Pasar berekspektasi dengan kepemimpinan kedua ini akan adanya stabilitas dan kelangsungan kebijakan.
Foto: Saham (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil sementara penghitungan cepat (quick count) menunjukkan bahwa presiden petahana Joko Widodo kemungkinan kembali memerintah untuk lima tahun kedua setelah pemilihan umum Indonesia pada 17 April. Pasar berekspektasi dengan kepemimpinan kedua Jokowi, akan menjaga stabilitas dan kelangsungan kebijakan.

Riset dari DBS Group Research yang disampaikan oleh Joanne Goh selaku Equity Strategist dan Philip Wee sebagai FX Strategist menyebutkan kemungkinan Jokowi untuk kembali memimpin kembali Indonesia menghilangkan overhang utama bagi pasar. Pasalnya pasar dapat memperkirakan kondisi tak akan jauh berbeda dengan masa jabatan pertamanya.

"Pembangunan infrastruktur akan berlanjut, disertai rencana lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Penekanan lain adalah pemerataan kekayaan dan pengembangan desa di luar Jawa. Dia juga berencana melanjutkan reformasi birokrasi dan menarik lebih banyak penanaman modal ke bidang manufaktur untuk mengurangi ketergantungan akan sumber daya alam dan mineral," tulis riset tersebut, Kamis (18/4).

Sentimen positif datang karena di masa kepemimpinan sebelumnya Indonesia berhasil menaikkan peringkatnya menjadi peringkat investasi dan berhasil melalui krisis mata uang pasar negara berkembang dalam skala kecil pada 2018 tanpa menimbulkan banyak dampak negatif pada pertumbuhan serta sistem keuangan.

"Memang, IHSG diperingkat ulang selama masa jabatan Jokowi dan dalam pandangan kami peningkatan lebih lanjut bisa dilakukan," imbuhnya.

Kedua analis ini menegaskan peringkat overweight untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan revisi target menjadi 6.900 dari sebelumnya 6.500 berdasarkan perkiraan price to earning ratio (PER) 16x dalam 12 bulan ke depan.

Sektor yang akan diuntungkan adalah infrastruktur, seperti, konstruksi, jalan tol dan semen. Kemudian sektor properti dan industri juga akan diuntungkan dengan asumsi bahwa Jokowi dapat meningkatkan investasi dan manufaktur.

Perusahaan milik negara, seperti, di sektor energi dan perbankan, juga akan terus mendapat manfaat dari reformasi yang sedang berlangsung di kedua sektor itu.
(hps/hps) Next Article Awas! Salah Pilih Pengganti Sri Mulyani, Pasar Saham Bisa Terguncang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular