Ada Jokowi Effect, Obligasi RI Menguat Signifikan

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
18 April 2019 11:24
Penguatan terjadi di pasar obligasi domestik meskipun pasar keuangan regional sedang dilanda koreksi menjelang libur Jumat Agung besok.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat signifikan pada perdanganan perdana setelah hari pemilihan presiden dan legislatif kemarin. 

Penguatan harga obligasi pemerintah itu terjadi pasca kembali keluarnya nama Joko Widodo sebagai presiden potensial dari hasil hitung cepat, yang juga kembali disebut sebagai Jokowi Effect.  

Penguatan terjadi di pasar obligasi domestik meskipun pasar keuangan regional sedang dilanda koreksi menjelang libur Jumat Agung besok. 

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0079 yang bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 6,2 basis poin (bps) menjadi 8,12%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Tiga seri acuan lain juga terkoreksi tetapi penurunan yield-nya lebih tipis.


Yield Obligasi Negara Acuan 18 Apr'19 
 
SeriJatuh tempoYield 16 Apr'19 (%)Yield 18 Apr'19 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 16 Apr'19
FR00775 tahun7.1277.089-3.807.078
FR007810 tahun7.6297.578-5.107.5839
FR006815 tahun8.0488.003-4.508.0082
FR007920 tahun8.198.128-6.208.1463
Avg movement-4.90
Sumber: Refinitiv  


Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di sebagian besar negara Indonesia, yaitu Brasil, India, Rusia, Singapura, Thailand, dan Afsel.
 

Di negara maju, penguatan terjadi di pasar OAT Perancis, gilt Inggris, JGB Jepang, dan US Treasury AS. 

Hal tersebut mencerminkan saat ini investor masih mengejar obligasi negara maju yang mengindikasikan risiko masih cukup besar di pasar.   

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 16 Apr'19 (%)Yield 18 Apr'19 (%)Selisih (basis poin)
Brasil8.989.013.00
China3.4273.412-1.50
Jerman0.0830.0840.10
Perancis0.4270.426-0.10
Inggris1.2361.235-0.10
India7.3927.39-0.20
Jepang-0.009-0.019-1.00
Malaysia3.8563.871.40
Filipina6.1146.1140.00
Rusia8.258.24-1.00
Singapura2.1812.159-2.20
Thailand2.52.495-0.50
Amerika Serikat2.5922.579-1.30
Afrika Selatan8.4658.4650.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Dibebani Nada The Fed, Tren Koreksi Pasar Obligasi Berlanjut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular