Sudah 3 Hari Yen Malas Begerak, Bagaimana Kamis Ini?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 April 2019 08:14
Yen Jepang sudah tiga hari malas bergerak. Hingga perdagangan Rabu (17/4/19) ditutup, mata uang safe haven ini hanya bergerak 25 pip.
Foto: Mata Uang Yen. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Files)
Jakarta, CNBC Indonesia - Yen Jepang sudah tiga hari malas bergerak. Hingga perdagangan Rabu (17/4/19) ditutup, mata uang safe haven ini hanya bergerak 25 pip.

Dalam dua hari sebelumnya bahkan lebih rendah lagi masing-masing 20 dan 21 pip, melansir kuotasi MetaTrader 5.


Pada Kamis (18/4/19) pukul 7:34 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 111,99/US$ turun tipis dari penutupan Rabu di level 112,05/US$.

Rentang pergerakan dari level terendah ke titik tertinggi dalam satu hari yang hanya 25 pip itu tergolong sangat rendah untuk pasar forex. Ternyata tidak hanya yen, pasar forex secara keseluruhan juga mengalami hal tersebut.

Rentang pergerakan atau bisa disebut volatilitas pasar forex dilaporkan berada di level terendah dalam lima tahun terakhir.

Rendahnya rentang pergerakan itu dilaporkan oleh Bloomberg yang menggunakan data Indeks Volatilitas JP Morgan. Indeks volatilitas tersebut dikombinasikan dengan pergerakan indeks dolar AS, hasilnya dalam 25 tahun terakhir setiap kali indeks volatilitas menurun maka akan diikuti pergerakan besar indeks dolar, entah itu menguat ataupun melemah.


Ketika volatilitas rendah di tahun 1996, setelahnya dolar menguat sebesar 10%. Begitu juga di tahun 2014, ketika volatilitas terus menurun dalam enam bulan setelahnya dolar menguat sekitar 15%.

Sebaliknya di tahun 2007 setelah muncul pola volatilitas rendah, dolar anjlok 10% dalam beberapa bulan setelahnya, melansir laporan Bloomberg.

Indeks dolar merupakan alat ukur kekuatan mata uang AS tersebut terhadap enam mata uang utama, salah satunya adalah yen. Dengan kondisi volatilitas rendah saat ini, besar kemungkinan dalam enam bulan ke depan yen akan bergerak signifikan terhadap dolar, entah itu menguat atau melemah.


Peningkatan volatilitas bisa terjadi hari ini, melihat AS yang akan melaporkan data penjualan ritel pada pukul 19:30 WIB. Dalam tiga hari terakhir tidak ada data ekonomi penting yang dirilis di AS, yang bisa jadi penyebab malasnya yen bergerak.

Penjualan ritel AS diprediksi naik 0,9% dan penjualan ritel inti naik 0,7% di bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya yang turun masing-masing 0,2% dan 0,4%, mengutip data dari Forex Factory. Jika data tersebut dirilis sesuai prediksi atau lebih bagus lagi, dolar berpeluang menguat dan yen melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(prm) Next Article Dolar AS Cenderung Melemah Dihadapan Mata Uang Utama Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular