Analisis Teknikal
Yen di Level Terendah 2019, Ini Peluang Cuannya
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 April 2019 12:18
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang melemah terhadap dolar (USD/JPY naik) pada pagi ini Rabu (17/4/19) ke level 112,16/US$ yang merupakan level terendah 2019.
Penguatan bursa saham global membuat permintaan yen menurun, begitu juga dengan rilis data ekspor Jepang yang terlihat tidak menguntungkan bagi mata uang safe haven ini.
Data dari Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan tingkat ekspor di bulan Maret turun menjadi 2,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Maret, tingkat ekspor Negeri Matahari Terbit tersebut telah turun dalam empat bulan beruntun.
Tidak hanya terhadap dolar AS, yen juga berada di level terlemah 2019 terhadap dolar Australia pasca rilis data tersebut. Pelemahan yen berpeluang berlanjut pada hari ini, jika bursa Eropa dan AS nanti juga menghijau.
Analisis Teknikal USD/JPY
Pada time frame 30 menit USD/JPY bergerak di kisaran Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru). Indikator MACD terlihat mendatar dekat level 0, yang mengindikasikan fase konsolidasi.
Indikator Stochastic berada di wilayah jenuh jual (oversold) yang membuka peluang kenaikan harga.
Support terdekat di kisaran 110,80, selama tidak ditembus USD/JPY berpeluang kembali naik. Penembusan ke atas 112,16 (level tertinggi hari ini) akan membuka peluang kenaikan ke area 112.36.
Analisis Teknikal AUD/JPY
Pada time frame 30 menit, AUD/JPY bergerak di atas MA 8, 21, 125, MACD bergerak naik dan di wilayah positif, dan Stochastic bergerak turun namun masih jauh dari area oversold.
Melihat indikator-indikator tersebut, ruang penguatan AUD/JPY terbuka cukup lebar. Resisten terdekat berada di kisaran 80,75, penembusan di atas level tersebut akan membawa harga naik ke area 81,00.
Sementara berada di kisaran 80,34 jika ditembus AUD/JPY berpeluang turun ke area 80,05. Selama bertahan di atas 80,05 pasangan mata uang ini masih cenderung akan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Data Inflasi Belum Sanggup Kuatkan Yen, Simak Peluang Cuannya
Penguatan bursa saham global membuat permintaan yen menurun, begitu juga dengan rilis data ekspor Jepang yang terlihat tidak menguntungkan bagi mata uang safe haven ini.
Data dari Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan tingkat ekspor di bulan Maret turun menjadi 2,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Maret, tingkat ekspor Negeri Matahari Terbit tersebut telah turun dalam empat bulan beruntun.
Analisis Teknikal USD/JPY
 Grafik: USD/JPY Time Frame 30 Menit Sumber: MetaTrader 5 |
Pada time frame 30 menit USD/JPY bergerak di kisaran Moving Average (MA) 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru). Indikator MACD terlihat mendatar dekat level 0, yang mengindikasikan fase konsolidasi.
Indikator Stochastic berada di wilayah jenuh jual (oversold) yang membuka peluang kenaikan harga.
Support terdekat di kisaran 110,80, selama tidak ditembus USD/JPY berpeluang kembali naik. Penembusan ke atas 112,16 (level tertinggi hari ini) akan membuka peluang kenaikan ke area 112.36.
Analisis Teknikal AUD/JPY
 Gambar: AUD/JPY Time Frame 30 Menit Sumber: MetaTrader 5 |
Pada time frame 30 menit, AUD/JPY bergerak di atas MA 8, 21, 125, MACD bergerak naik dan di wilayah positif, dan Stochastic bergerak turun namun masih jauh dari area oversold.
Melihat indikator-indikator tersebut, ruang penguatan AUD/JPY terbuka cukup lebar. Resisten terdekat berada di kisaran 80,75, penembusan di atas level tersebut akan membawa harga naik ke area 81,00.
Sementara berada di kisaran 80,34 jika ditembus AUD/JPY berpeluang turun ke area 80,05. Selama bertahan di atas 80,05 pasangan mata uang ini masih cenderung akan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Data Inflasi Belum Sanggup Kuatkan Yen, Simak Peluang Cuannya
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular