
Saham Kapitalisasi 100 T
Saham Charoen Turun, Sempat Keluar dari Jajaran Elite
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 April 2019 11:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang minggu lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi cukup dalam sebesar1,05% ke level 6.405. Penurunan tersebut membuat nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) IHSG tergerus.
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai market cap IHSG akhir minggu lalu sebesar Rp 7.286 triliun, angka tersebut turun signifikan hingga Rp 76,2 triliun dari kapitalisasi minggu sebelumnya di angka Rp 7.362 triliun.
Dari jumlah tersebut pe
milik kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun hanya di huni oleh 10 emiten. Berkurang 1 emiten dari minggu lalu yang berjumlah 11 emiten, hal ini dikarenakan saham PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun nilai kapitalisasi nya karena kinerja sahamnya anjlok hingga 7,51%.
Dari 10 emiten tersebut, sektor perbankan masih memimpin dengan 4 emiten yang dipimpin PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kapitalisasi Rp 678 triliun (9,27%). Angka market cap sendiri berasal dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang beredar.
Pada minggu lalu, sentimen yang menghinggapi pasar saham indonesia berasal dari kondisi perekonomian global. China yang merupakan tujuan utama ekspor Indonesia menunjukkan tanda-tanda penurunan nilai impor.
Impor China tercatat anjlok hingga 7,6% secara tahunan, jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun Reuters yang memperkirakan koreksi hanya sebesar 1,3% saja.
Anjloknya nilai impor tersebut menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar dalam negeri, mengenai kinerja ekspor Indonesia kedepannya mengingat Neraca Berjalan Indonesia defisit hampir 3% tahun lalu.
Selain itu, pelaku pasar cenderung melepas aset-aset berisiko sementara waktu, saham menjadi salah satu instrumen berisiko yang dilepas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan esok, Rabu (17/4/2019).
Secara historikal, Pemilu yang diselenggarakan tahun 2004, 2009, dan 2014 selalu berakhir positif. Kinerja IHSG paling tinggi terjadi pada tahun 2009 dengan kenaikan mencapai 86,98%, sedangkan pada tahun 2004 IHSG juga tumbuh cukup tinggi mencapai 44,56% dan 2014 tumbuh cukup lumayan mecapai 22,29%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Saling Sikut Emiten di Klasemen Market Cap Rp 100 T
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai market cap IHSG akhir minggu lalu sebesar Rp 7.286 triliun, angka tersebut turun signifikan hingga Rp 76,2 triliun dari kapitalisasi minggu sebelumnya di angka Rp 7.362 triliun.
Dari jumlah tersebut pe
Dari 10 emiten tersebut, sektor perbankan masih memimpin dengan 4 emiten yang dipimpin PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kapitalisasi Rp 678 triliun (9,27%). Angka market cap sendiri berasal dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang beredar.
![]() |
Anjloknya nilai impor tersebut menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar dalam negeri, mengenai kinerja ekspor Indonesia kedepannya mengingat Neraca Berjalan Indonesia defisit hampir 3% tahun lalu.
Selain itu, pelaku pasar cenderung melepas aset-aset berisiko sementara waktu, saham menjadi salah satu instrumen berisiko yang dilepas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan esok, Rabu (17/4/2019).
Secara historikal, Pemilu yang diselenggarakan tahun 2004, 2009, dan 2014 selalu berakhir positif. Kinerja IHSG paling tinggi terjadi pada tahun 2009 dengan kenaikan mencapai 86,98%, sedangkan pada tahun 2004 IHSG juga tumbuh cukup tinggi mencapai 44,56% dan 2014 tumbuh cukup lumayan mecapai 22,29%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Saling Sikut Emiten di Klasemen Market Cap Rp 100 T
Most Popular