Duh! Data Perdagangan China Bikin Resah, IHSG Balik Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 April 2019 15:15
Pada pukul 14:55 WIB, IHSG melemah 0,13% ke level 6.401,95.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat menguat tipis 0,08% pada perdagangan sesi I ke level 6.415,08, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini justru terkapar di zona merah.

Pada perdagangan pada pukul 14:55 WIB, Jumat (12/4/2019), IHSG melemah 0,13% ke level 6.401,95.

Hal yang ditakutkan oleh para pelaku pasar benar-benar terjadi. Rilis data perdagangan internasional China menjadi petaka bagi pasar saham dalam negeri.

Pada siang hari ini, ekspor China periode Maret 2019 diumumkan melesat hingga 14,2% secara tahunan, jauh di atas konsensus yang dihimpun Reuters sebesar 7,3%.


Namun, impor tercatat anjlok hingga 7,6% secara tahunan, jauh lebih dalam ketimbang konsensus yang memperkirakan koreksi sebesar 1,3% saja.

Perang dagang yang berkecamuk dengan AS terbukti masih menekan aktivitas perdagangan internasional China. Mau tak mau, kekhawatiran bahwa perekonomian China akan mengalami hard landing pada tahun ini kembali mencuat.

Sebagai informasi, pemerintah China belum lama ini resmi memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 menjadi 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%. Pada tahun 2018, perekonomian China tumbuh hingga 6,6%.


Ketika perekonomian China mengalami hard landing, dipastikan bahwa perekonomian dunia, termasuk Indonesia, akan ikut tertekan. Hal ini terjadi seiring dengan posisi China yang merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia.

Aksi jual di pasar saham dalam negeri pada hari ini banyak dilakukan oleh investor asing. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 899,7 miliar.

Ruang bagi investor asing untuk melakukan aksi jual memang terbilang besar. Pasalnya dalam 7 hari perdagangan terakhir, investor asing selalu membukukan beli bersih.

Saham-saham yang banyak dilego investor asing adalah PT Map Aktif Adiperkasa Tbk/MAPA (Rp 565,3 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 141,8 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 50,2 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 42,2 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 41,9 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/tas) Next Article Besok AS-China Deal! IHSG Nyaman di Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular