
Asing Borong Saham Indofood Rp 22 M, Padahal Kemarin Anjlok!
tahir saleh, CNBC Indonesia
12 April 2019 11:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) paling besar pada Jumat ini (12/4/2019) di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan nilai mencapai Rp 21,84 miliar di semua pasar.
Net buy INDF ini berada di urutan pertama pada perdagangan Jumat pukul 11.08 WIB, mengungguli dua saham di bawahnya dengan net buy asing terbesar kedua dan ketiga yaitu saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Rp 18,3 miliar dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 13,15 miliar.
Data Bursa Efek Indonesia mencatat, saham INDF pada hari ini di sesi I, naik 2,43% di level Rp 6.325/saham dengan nilai transaksi Rp 114,23 miliar dan volume perdagangan 18,31 juta saham.
Saham anak usahanya yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), juga naik 0,28% di level Rp 9.075/saham dengan nilai transaksi Rp 29,71 miliar dan volume perdagangan 3,29 juta saham.
Penguatan ini mengakhiri pelemalahan dua saham konsumer Grup Salim ini yang terjadi kemarin ketika INDF minus hingga 5,36% di level Rp 6.175/saham dan saham ICBP juga terkoreksi 3,47% di level Rp 9.050/saham.
Penurunan kemarin ditengarai karena pelaku pasar kurang mengapresiasi niat INDF yang berencana melakukan pembelian kembali (buyback) seluruh saham anak usahanya, PT Indofood Agri Resources Ltd (IFAR) dengan harga S$ 0,28/saham atau setara Rp 2.912/saham (asumsi kurs Rp 10.400/S$).
IFAR merupakan anak usaha INDF yang tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) dan 74,34% sahamnya dimiliki oleh INDF.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Stella Amelinda, seperti dikutip Bloomberg, berpendapat bahwa aksi buyback tersebut menimbulkan kekhawatiran atas penggunaan kas perusahaan karena dinilai tidak memberikan nilai tambah (added value) bagi INDF.
(tas/hps) Next Article Laba Indofood Naik Tipis Jadi Rp 4,16 T, Apa Penekannya?
Net buy INDF ini berada di urutan pertama pada perdagangan Jumat pukul 11.08 WIB, mengungguli dua saham di bawahnya dengan net buy asing terbesar kedua dan ketiga yaitu saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Rp 18,3 miliar dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 13,15 miliar.
Data Bursa Efek Indonesia mencatat, saham INDF pada hari ini di sesi I, naik 2,43% di level Rp 6.325/saham dengan nilai transaksi Rp 114,23 miliar dan volume perdagangan 18,31 juta saham.
Saham anak usahanya yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), juga naik 0,28% di level Rp 9.075/saham dengan nilai transaksi Rp 29,71 miliar dan volume perdagangan 3,29 juta saham.
Penguatan ini mengakhiri pelemalahan dua saham konsumer Grup Salim ini yang terjadi kemarin ketika INDF minus hingga 5,36% di level Rp 6.175/saham dan saham ICBP juga terkoreksi 3,47% di level Rp 9.050/saham.
Penurunan kemarin ditengarai karena pelaku pasar kurang mengapresiasi niat INDF yang berencana melakukan pembelian kembali (buyback) seluruh saham anak usahanya, PT Indofood Agri Resources Ltd (IFAR) dengan harga S$ 0,28/saham atau setara Rp 2.912/saham (asumsi kurs Rp 10.400/S$).
IFAR merupakan anak usaha INDF yang tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) dan 74,34% sahamnya dimiliki oleh INDF.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Stella Amelinda, seperti dikutip Bloomberg, berpendapat bahwa aksi buyback tersebut menimbulkan kekhawatiran atas penggunaan kas perusahaan karena dinilai tidak memberikan nilai tambah (added value) bagi INDF.
(tas/hps) Next Article Laba Indofood Naik Tipis Jadi Rp 4,16 T, Apa Penekannya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular