
Sempat Melaju di Menit-menit Akhir, IHSG Berakhir Memerah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 April 2019 17:05

Aksi beli yang dilakukan investor asing berhasil menjaga bursa saham tanah air dari pelemahan yang kelewat dalam.
Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 343,5 miliar di pasar saham tanah air, menandai beli bersih yang ke-6 secara beruntun.
Sejatinya, sentimen yang ada dan pergerakan rupiah tak mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.145/dolar AS.
Ada kemungkinan, investor asing terus masuk ke pasar saham tanah air sebagai antisipasi dari gelaran pemilihan presiden pada tanggal 17 April mendatang.
Pasalnya jika berkaca kepada sejarah, ternyata pasar saham dan tahun pemilu merupakan dua sejoli yang begitu mesra ketika disandingkan bersama. Dalam 3 tahun pemilu terakhir (2004, 2009, dan 2014), IHSG membukukan imbal hasil yang sangat-sangat impresif.
Pada tahun 2004, IHSG melejit hingga 44,6%. Kala itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Muhammad Jusuf Kalla memenangkan pertarungan melawan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi.
Pada tahun 2009, IHSG meroket hingga 87%. Pada pertarungan tahun 2009, SBY berhasil mempertahankan posisi RI-1, namun dengan wakil yang berbeda. Ia didampingi oleh Boediono yang sebelumnya menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI). SBY-Boediono berhasil mengalahkan 2 pasangan calon yakni Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Beralih ke tahun 2014, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berhasil menempati tahta kepemimpinan tertinggi di Indonesia dengan menggandeng Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Pada saat itu, IHSG melejit 22,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 343,5 miliar di pasar saham tanah air, menandai beli bersih yang ke-6 secara beruntun.
Sejatinya, sentimen yang ada dan pergerakan rupiah tak mendukung bagi investor asing untuk melakukan aksi beli. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.145/dolar AS.
Ada kemungkinan, investor asing terus masuk ke pasar saham tanah air sebagai antisipasi dari gelaran pemilihan presiden pada tanggal 17 April mendatang.
Pasalnya jika berkaca kepada sejarah, ternyata pasar saham dan tahun pemilu merupakan dua sejoli yang begitu mesra ketika disandingkan bersama. Dalam 3 tahun pemilu terakhir (2004, 2009, dan 2014), IHSG membukukan imbal hasil yang sangat-sangat impresif.
Pada tahun 2004, IHSG melejit hingga 44,6%. Kala itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Muhammad Jusuf Kalla memenangkan pertarungan melawan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi.
Pada tahun 2009, IHSG meroket hingga 87%. Pada pertarungan tahun 2009, SBY berhasil mempertahankan posisi RI-1, namun dengan wakil yang berbeda. Ia didampingi oleh Boediono yang sebelumnya menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI). SBY-Boediono berhasil mengalahkan 2 pasangan calon yakni Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Beralih ke tahun 2014, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berhasil menempati tahta kepemimpinan tertinggi di Indonesia dengan menggandeng Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Pada saat itu, IHSG melejit 22,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular