
Analisis Teknikal
7 Tahun Merugi, ke Mana Arah Saham Krakatau Steel?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 April 2019 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Berembusnya kabar PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan melebur ke dalam Holding BUMN Pertambangan di bawah kendali PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) membuat saham KRAS cukup aktif diperdagangkan sepekan ini.
Kendati menurut Rendi Witular, Head of Corporate Communication Inalum, rencana tersebut memang masih dalam bentuk kajian.
Pada perdagangan Selasa kemarin, saham KRAS ditutup menguat 5,09% ke level Rp 454/saham. Pada perdagangan sesi II, Rabu ini (10/4/2019), saham KRAS terus menguat 0,88% di level Rp 458/saham.
Padahal, secara fundamental, sejak tahun 2012 atau selama 7 tahun, perusahaan baja pelat merah tersebut masih mencatatkan kerugian.
Menteri BUMN Rini Soemarno pun turun tangan terkait kondisi KRAS. Menurutnya, tidak ada jalan lain selain melakukan restrukturisasi utang dengan melibatkan bank milik negara.
"Krakatau Steel memang sangat berat ya karena permasalahannya banyak yang sudah lama, tapi kami yakin bahwa ini bisa turn around dan ini dengan sinergi BUMN sekarang sudah keliatan sudah semakin membaik," kata Rini Soemarno, Senin (8/4/2019).
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya juga mengatakan langkah restrukturisasi utang KRAS perlu dilakukan karena beban utang telah melampaui kemampuan membayarnya.
Membengkaknya utang KRAS, menurut Kartika, karena ada permasalahan struktur utang di masa lalu. Bank Mandiri merupakan kreditor terbesar KRAS dengan kredit jangka pendek mencapai US$ 225 juta atau Rp 3,17 triliun dan Rp 830 miliar.
Jika dari sisi fundamental, masih ada ekspektasi positif kinerja keuangan perusahaan, bagaimana dengan analisis teknikal saham KRAS?
Secara tahun berjalan atau year to date, saham KRAS menguat 13,9%. Masih mampukah tren saham KRAS terus naik?
Berikut ulasan Tim Riset CNBC Indonesia secara teknikal.
Analisis Teknikal
Secara jangka menengah, tren saham KRAS bergerak turun (downtrend) yang terlihat dari puncak-puncak yang bergerak lebih rendah (lower peak).
Dalam jangka pendek, saham KRAS cenderung menguat dikarenakan posisi harga sahamnya saat ini bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari perdagangan terakhirnya (moving averge/MA5).
Beberapa minggu ke depan, harga saham KRAS berpotensi menguji level penahan pelemahannya (support) yang berada di Rp 416/saham.
Adapun level penghalang penguatan (resistance) KRAS dalam beberapa hari mendatang diperkirakan berada di level Rp 480/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Kendati menurut Rendi Witular, Head of Corporate Communication Inalum, rencana tersebut memang masih dalam bentuk kajian.
Pada perdagangan Selasa kemarin, saham KRAS ditutup menguat 5,09% ke level Rp 454/saham. Pada perdagangan sesi II, Rabu ini (10/4/2019), saham KRAS terus menguat 0,88% di level Rp 458/saham.
Padahal, secara fundamental, sejak tahun 2012 atau selama 7 tahun, perusahaan baja pelat merah tersebut masih mencatatkan kerugian.
Menteri BUMN Rini Soemarno pun turun tangan terkait kondisi KRAS. Menurutnya, tidak ada jalan lain selain melakukan restrukturisasi utang dengan melibatkan bank milik negara.
"Krakatau Steel memang sangat berat ya karena permasalahannya banyak yang sudah lama, tapi kami yakin bahwa ini bisa turn around dan ini dengan sinergi BUMN sekarang sudah keliatan sudah semakin membaik," kata Rini Soemarno, Senin (8/4/2019).
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya juga mengatakan langkah restrukturisasi utang KRAS perlu dilakukan karena beban utang telah melampaui kemampuan membayarnya.
Membengkaknya utang KRAS, menurut Kartika, karena ada permasalahan struktur utang di masa lalu. Bank Mandiri merupakan kreditor terbesar KRAS dengan kredit jangka pendek mencapai US$ 225 juta atau Rp 3,17 triliun dan Rp 830 miliar.
Jika dari sisi fundamental, masih ada ekspektasi positif kinerja keuangan perusahaan, bagaimana dengan analisis teknikal saham KRAS?
Secara tahun berjalan atau year to date, saham KRAS menguat 13,9%. Masih mampukah tren saham KRAS terus naik?
Berikut ulasan Tim Riset CNBC Indonesia secara teknikal.
Analisis Teknikal
![]() |
Secara jangka menengah, tren saham KRAS bergerak turun (downtrend) yang terlihat dari puncak-puncak yang bergerak lebih rendah (lower peak).
Dalam jangka pendek, saham KRAS cenderung menguat dikarenakan posisi harga sahamnya saat ini bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari perdagangan terakhirnya (moving averge/MA5).
Beberapa minggu ke depan, harga saham KRAS berpotensi menguji level penahan pelemahannya (support) yang berada di Rp 416/saham.
Adapun level penghalang penguatan (resistance) KRAS dalam beberapa hari mendatang diperkirakan berada di level Rp 480/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular