
Kabar Akuisisi Kian Kencang, Saham Bank Permata Liar Lagi
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
09 April 2019 11:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada perdagangan pagi ini, Selasa (9/4/2019), ikut melesat setelah manajemen PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyampaikan rencana pengumuman hasil uji tuntas alias due dilligence akuisisi.
Data Bursa Efek Indonesia, mencatat pada perdagangan pagi ini, harga saham BNLI naik 5%% ke level Rp 945/saham. Volume perdagangan mencapai 21,27 juta saham senilai Rp 19,89 miliar.
Saham BNLI sudah menjadi perbincangan sejak awal Desember 2018 setelah kabar rencana para pemegang saham bank ini akan menjual kepemilikannya.
Standard Chartered Bank (Stanchart) yang memiliki 45% saham BNLI secara terang-terangan sudah menyampaikan rencana melepas kepemilikannya pada akhir Februari 2019.
Selain itu, PT Astra International Tbk (ASII), menurut beberapa sumber, juga berencana menjual kepemilikan, tetapi belum ada penjelasan langsung dari perseroan. Baik Stanchart maupun Astra memiliki masing-masing 45%.
Senin kemarin, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan hasil due diligence rencana akuisisi Bank Permata Tbk oleh Bank Mandiri akan diumumkan bulan ini.
"Harusnya bulan ini kami disclose hasil due diligence. Tapi sekarang belum bisa karena kami kan listed company," kata Tiko, sapaan akrabnya, ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (8/4/2019) malam.
Saat ini Bank Mandiri tengah melakukan kajian dan negosiasi harga dengan Bank Permata. Tiko menambahkan, rencana akuisisi ini sudah ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) namun mengenai harga belum ada kesepakatan.
"Cuma beberapa berita di koran-koran mengenai valuasi tuh itu enggak ada, belum ada di RBB," katanya.
Tiko mengharapkan proses akuisisi selesai tahun ini. Namun, semuanya belum pasti, masih tergantung negosiasi. Bila negosiasi tidak cocok maka bisa juga proses akuisisi dibatalkan.
"Tahun ini, tapi tergantung negosiasi nanti. Belum tentu juga. Kalau enggak cocok kan bisa batal juga," tuturnya.
BMRI mengaku kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun, maka itu pihaknya bermaksud mengakuisisi bank kelas medium. Akuisisi Bank Permata sendiri tengah dalam proses due diligence. Tiko menyatakan setelah due diligence baru pihaknya tawar-menawar harga.
(hps/tas) Next Article Menunggu Pemburu Permata
Data Bursa Efek Indonesia, mencatat pada perdagangan pagi ini, harga saham BNLI naik 5%% ke level Rp 945/saham. Volume perdagangan mencapai 21,27 juta saham senilai Rp 19,89 miliar.
Saham BNLI sudah menjadi perbincangan sejak awal Desember 2018 setelah kabar rencana para pemegang saham bank ini akan menjual kepemilikannya.
Selain itu, PT Astra International Tbk (ASII), menurut beberapa sumber, juga berencana menjual kepemilikan, tetapi belum ada penjelasan langsung dari perseroan. Baik Stanchart maupun Astra memiliki masing-masing 45%.
Senin kemarin, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan hasil due diligence rencana akuisisi Bank Permata Tbk oleh Bank Mandiri akan diumumkan bulan ini.
"Harusnya bulan ini kami disclose hasil due diligence. Tapi sekarang belum bisa karena kami kan listed company," kata Tiko, sapaan akrabnya, ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (8/4/2019) malam.
Saat ini Bank Mandiri tengah melakukan kajian dan negosiasi harga dengan Bank Permata. Tiko menambahkan, rencana akuisisi ini sudah ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) namun mengenai harga belum ada kesepakatan.
"Cuma beberapa berita di koran-koran mengenai valuasi tuh itu enggak ada, belum ada di RBB," katanya.
Tiko mengharapkan proses akuisisi selesai tahun ini. Namun, semuanya belum pasti, masih tergantung negosiasi. Bila negosiasi tidak cocok maka bisa juga proses akuisisi dibatalkan.
"Tahun ini, tapi tergantung negosiasi nanti. Belum tentu juga. Kalau enggak cocok kan bisa batal juga," tuturnya.
BMRI mengaku kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun, maka itu pihaknya bermaksud mengakuisisi bank kelas medium. Akuisisi Bank Permata sendiri tengah dalam proses due diligence. Tiko menyatakan setelah due diligence baru pihaknya tawar-menawar harga.
(hps/tas) Next Article Menunggu Pemburu Permata
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular