Rupiah Kinclong, Asing Net Buy Lebih Rp 150 M di Pasar Saham

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 April 2019 10:37
Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 158,4 miliar di pasar saham tanah air.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka menguat 0,14%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus memperlebar penguatannya. Hingga pukul 10:18 WIB, penguatan IHSG tercatat sebesar 0,7% ke level 6.470,65.

Aksi beli yang dilakukan investor asing sukses membuat IHSG membukukan kinerja yang begitu oke pada hari ini. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 158,4 miliar di pasar saham tanah air.

Penguatan rupiah melandasi aksi beli yang dilakukan investor asing. Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.145/dolar AS. Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang lemah, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang terkoreksi 0,06%.

Dolar AS dilego investor seiring dengan keyakinan yang kian besar bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS akan tidak akan menaikkan tingkat suku bunga acuan pada tahun ini. Pasalnya, data ekonomi teranyar yang dirilis di Negeri Paman Sam mengonfirmasi adanya perlambatan ekonomi.

Kemarin (8/4/2019), pemesanan produk manufaktur made in USA periode Februari 2019 diumumkan turun 0,5% secara bulanan. Penyebab utamanya adalah penurunan permintaan pesawat terbang (-31,1% MoM) menyusul tragedi yang menimpa Boeing.

Tak hanya yakin bahwa The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunga acuan pada tahun ini, pelaku pasar juga menaruh harapan yang besar bahwa tingkat suku bunga acuan justru akan dipangkas.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 8 April 2019, terdapat peluang sebesar 37,1% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini. Untuk pemotongan sebesar 50 bps, probabilitasnya berada di level 10,2%.

Tanpa bensin berupa kenaikan suku bunga acuan, praktis dolar AS menjadi kehilangan pijakan untuk menguat.

Dari kacamata investor asing, penguatan rupiah berpotensi membuat mereka meraup yang namanya keuntungan dari selisih kurs, disamping juga capital gain.

Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing adalah: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 31 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 25,6 miliar), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk/BTPS (Rp 22,1 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 17,9 miliar), dan PT Astra International Tbk/ASII (Rp 9,4 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Rupiah Menguat, Asing Beli Bersih Rp 32 M di Pasar Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular