
Dari Laba, Kini Bank Eks Century Catat Rugi Rp 401 M di 2018
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
08 April 2019 18:38

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) (Eks Bank Centruy / Bank Mutiara) mencatatkan kerugian hingga Rp 401 miliar sepanjang 2018. Padahal, bank ini masih mencatatkan untung hingga Rp 121 miliar pada 2017.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di BEI, seperti dikutip Senin (8/4/2019), pendapatan bunga bersih perseroan tercatat turun dari Rp 483 miliar di 2017 menjadi Rp 391 miliar di 2018.
Penyaluran pinjaman JTrust pada 2018 tercatat Rp 10,25 triliun. Sedangkan pada 2017 kredit perseroan mencapai Rp 11,48 triliun.
JTrust juga mencatatkan beban operasional yang cukup tinggi di 2018 dibandingkan pada 2017 yang masing-masing tercatat Rp 696 miliar dan Rp 370 miliar.
Aset perseroan masih mencatatkan peningkatan dari Rp 17,1 triliun di 2017 menjadi Rp 17,8 triliun di 2018. Rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan mengalami peningkatan dari 2,94% (gross) di 2017 menjadi 4,26% (gross) di 2018. Sedangkan NPL Net dari 1,53% menjadi 3,12%.
Sementara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) perseroan mengalami penurunan dari 14,15% di 2017 menjadi 14,03% di 2018.
Dalam catatannya, JTrust mengakui rugi operasional 2018 mencapai Rp 11,44 miliar. Adapun komitmen manajemen dan pemilik modal antara lain menyiapkan langkah-langkah :
Untuk diketahui, pemegang saham Bank JTrust Indonesia adalah J Trust Co Ltd Jepang sebesar 98,185%, Group Lease Holdings Pte Ltd 2,812%, PT JTrust Investments Indonesia 1% dan lain-lain 0,003%.
Untuk diketahui, Bank JTrust Indonesia awalnya bernama Bank Century yang gagal kliring tahun 2008 dan diselamatkan LPS. Di bawah LPS Bank Century menjelma menjadi Bank Mutiara.
LPS sendiri pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mutiara menyetujui pengambilalihan saham PT. Bank Mutiara, Tbk oleh J Trust.
Selain persetujuan pengambilalihan saham PT. Bank Mutiara, Tbk oleh J Trust, RUPSLB PT Bank Mutiara, Tbk juga menyetujui Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Persetujuan Perubahan Pengurus.
(dob) Next Article Lepas Suspensi & ARB 6 Kali, Saham Ex-Bank Mutiara Ngacir
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di BEI, seperti dikutip Senin (8/4/2019), pendapatan bunga bersih perseroan tercatat turun dari Rp 483 miliar di 2017 menjadi Rp 391 miliar di 2018.
Aset perseroan masih mencatatkan peningkatan dari Rp 17,1 triliun di 2017 menjadi Rp 17,8 triliun di 2018. Rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan mengalami peningkatan dari 2,94% (gross) di 2017 menjadi 4,26% (gross) di 2018. Sedangkan NPL Net dari 1,53% menjadi 3,12%.
Sementara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) perseroan mengalami penurunan dari 14,15% di 2017 menjadi 14,03% di 2018.
Dalam catatannya, JTrust mengakui rugi operasional 2018 mencapai Rp 11,44 miliar. Adapun komitmen manajemen dan pemilik modal antara lain menyiapkan langkah-langkah :
- Bank berencana untuk memperkuat permodalannya. Bank memiliki rencana untuk mengumpulkan dana yang merupakan campuran ekuitas dan utang
- Bank juga terus memantau eksposur dalam mata uang dan memberlakukan kebijakan yang cocok untuk mengurangi risko.
- Bank juga berencana untuk melakukan langkah-langkah untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan.
Untuk diketahui, pemegang saham Bank JTrust Indonesia adalah J Trust Co Ltd Jepang sebesar 98,185%, Group Lease Holdings Pte Ltd 2,812%, PT JTrust Investments Indonesia 1% dan lain-lain 0,003%.
Untuk diketahui, Bank JTrust Indonesia awalnya bernama Bank Century yang gagal kliring tahun 2008 dan diselamatkan LPS. Di bawah LPS Bank Century menjelma menjadi Bank Mutiara.
LPS sendiri pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mutiara menyetujui pengambilalihan saham PT. Bank Mutiara, Tbk oleh J Trust.
Selain persetujuan pengambilalihan saham PT. Bank Mutiara, Tbk oleh J Trust, RUPSLB PT Bank Mutiara, Tbk juga menyetujui Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Persetujuan Perubahan Pengurus.
(dob) Next Article Lepas Suspensi & ARB 6 Kali, Saham Ex-Bank Mutiara Ngacir
Most Popular