
Terbesar di Asia, Tencent Terbitkan Obligasi Rp 85 Triliun
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 April 2019 17:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal China, Tencent, Kamis (4/4/2019), mengumumkan akan menerbitkan obligasi senilai US$ 6 miliar (sekitar Rp 85 triliun).
Obligasi tersebut diperkirakan akan diterbitkan pada 11 April, kata dewan perusahaan dalam sebuah pernyataan, Rabu waktu Amerika Serikat (AS). Perusahaan akan meraup hasil bersih sekitar US$ 5,98 miliar dari aksi korporasi tersebut.
Menurut Reuters, data Refinitiv menunjukkan penjualan surat utang Tencent adalah yang terbesar di Asia tahun ini.
Tencent terakhir kali masuk ke pasar utang berdenominasi dolar pada Januari 2018 ketika menerbitkan obligasi senilai US$ 5 miliar.
Pada hari Senin, perusahaan China itu menyatakan telah menaikkan program penawaran obligasi global dari US$ 10 miliar menjadi US$ 20 miliar. Perusahaan juga mengusulkan "untuk melakukan penawaran global" tetapi belum menentukan jumlahnya.
Perusahaan mengalami kerugian pada tahun 2018 setelah pemerintah China menghentikan persetujuan video game baru di awal tahun. Game harus mendapatkan persetujuan dari badan sensor untuk dapat dimonetisasi di China.
Gaming adalah bagian besar dari bisnis Tencent dan pembekuan persetujuan itu menyebabkan lebih dari US$ 127 miliar nilai sahamnya hilang. Tencent juga baru-baru ini melaporkan penurunan laba tahunan sebesar 35% untuk kuartal keempat tahun 2018.
Namun, saham perusahaan telah melonjak tinggi dan naik lebih dari 19% secara year-to-date. China telah memulai kembali persetujuan game pada bulan Desember.
Pada hari Selasa, regulator China menyetujui beberapa game baru, termasuk "Game of Thrones" yang akan didistribusikan Tencent.
Deutsche Bank, HSBC, Goldman Sachs dan Morgan Stanley adalah koordinator global bersama untuk penjualan obligasi tersebut.
(prm) Next Article Ekonomi China Lemah, Pendapatan Tencent Pertama Kalinya Turun
Obligasi tersebut diperkirakan akan diterbitkan pada 11 April, kata dewan perusahaan dalam sebuah pernyataan, Rabu waktu Amerika Serikat (AS). Perusahaan akan meraup hasil bersih sekitar US$ 5,98 miliar dari aksi korporasi tersebut.
Menurut Reuters, data Refinitiv menunjukkan penjualan surat utang Tencent adalah yang terbesar di Asia tahun ini.
Pada hari Senin, perusahaan China itu menyatakan telah menaikkan program penawaran obligasi global dari US$ 10 miliar menjadi US$ 20 miliar. Perusahaan juga mengusulkan "untuk melakukan penawaran global" tetapi belum menentukan jumlahnya.
Perusahaan mengalami kerugian pada tahun 2018 setelah pemerintah China menghentikan persetujuan video game baru di awal tahun. Game harus mendapatkan persetujuan dari badan sensor untuk dapat dimonetisasi di China.
Gaming adalah bagian besar dari bisnis Tencent dan pembekuan persetujuan itu menyebabkan lebih dari US$ 127 miliar nilai sahamnya hilang. Tencent juga baru-baru ini melaporkan penurunan laba tahunan sebesar 35% untuk kuartal keempat tahun 2018.
Namun, saham perusahaan telah melonjak tinggi dan naik lebih dari 19% secara year-to-date. China telah memulai kembali persetujuan game pada bulan Desember.
Pada hari Selasa, regulator China menyetujui beberapa game baru, termasuk "Game of Thrones" yang akan didistribusikan Tencent.
Deutsche Bank, HSBC, Goldman Sachs dan Morgan Stanley adalah koordinator global bersama untuk penjualan obligasi tersebut.
(prm) Next Article Ekonomi China Lemah, Pendapatan Tencent Pertama Kalinya Turun
Most Popular