
Asing Kembali Lirik Indonesia, IHSG Melejit 0,9%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 March 2019 13:03

Investor asing memegang peranan penting dalam mendorong kinerja bursa saham tanah air pada hari ini. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 138,8 miliar. Kemarin, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 147,8 miliar.
Walaupun sentimen negatif potensi resesi di AS masih menghantui, penguatan rupiah berhasil meyakinkan investor asing untuk kembali ke pasar saham dalam negeri. Hingga tengah hari, rupiah menguat 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.160/dolar AS.
Penguatan dolar AS yang sudah signifikan membuatnya dilepas investor. Dalam periode 21-25 Maret, indeks dolar AS sudah menguat sebesar 0,84%.
Secara fundamental, rupiah memang memiliki bensin untuk menguat lantaran ada optimisme bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) bisa ditekan pada tahun ini.
Pasalnya, jika ditotal neraca dagang Indonesia hanya membukukan defisit senilai US$ 734 juta dalam dua bulan pertama tahun ini, lebih rendah dibandingkan defisit pada dua bulan pertama tahun 2018 yang mencapai US$ 809 juta.
Bahkan, pada Februari 2019 neraca dagang Indonesia sudah bisa membukukan surplus yakni senilai US$ 330 juta. Pada Januari, neraca dagang Indonesia membukukan defisit senilai US$ 1,06 miliar.
Bagi pergerakan rupiah, pos transaksi berjalan tentulah merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa).
Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portofolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Walaupun sentimen negatif potensi resesi di AS masih menghantui, penguatan rupiah berhasil meyakinkan investor asing untuk kembali ke pasar saham dalam negeri. Hingga tengah hari, rupiah menguat 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.160/dolar AS.
Penguatan dolar AS yang sudah signifikan membuatnya dilepas investor. Dalam periode 21-25 Maret, indeks dolar AS sudah menguat sebesar 0,84%.
Pasalnya, jika ditotal neraca dagang Indonesia hanya membukukan defisit senilai US$ 734 juta dalam dua bulan pertama tahun ini, lebih rendah dibandingkan defisit pada dua bulan pertama tahun 2018 yang mencapai US$ 809 juta.
Bahkan, pada Februari 2019 neraca dagang Indonesia sudah bisa membukukan surplus yakni senilai US$ 330 juta. Pada Januari, neraca dagang Indonesia membukukan defisit senilai US$ 1,06 miliar.
Bagi pergerakan rupiah, pos transaksi berjalan tentulah merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa).
Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portofolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular