
Manfaatkan Teknologi, Cara BRI Tingkatkan Margin Bisnis
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 March 2019 17:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dua tahun terakhir margin bunga bersih atau nett interest margin (NIM) perbankan tertekan. Penyebabnya, kebijakan perbankan untuk menahan kenaikan bunga kredit padahal bunga deposito sudah dinaikkan.
Direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Suprajarto mengatakan NIM turun agar pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih cepat. Saat ini BRI fokus menyalurkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Untuk menghadapi penurunan pendapatan karena penurunan NIM, BRI menggenjot fee based income atau pendapatan jasa. BRi sedang mengagendakan transformasi teknologi, SDM dan bisnis proses yang bisa membantu pertumbuhan NIM.
"Pasar utama kami tetap mikro, tetap kami akan kembangkan. Mikro ini bisa berkontribusi tinggi dengan meningkatkan efisiensi dalam biaya. Aplikasi digital loan. dengan memperkecil biaya jadi margin tinggi," jelas Suprajarto dalam acara Closing Bell CNBC Indonesia TV, Senin (25/3/2019).
Suprajarto menambahkan digital loan ini akan mengarap segmen konsumer dengan menyasar pagawai negeri sipil (PNS) dan karyawan swasta.
"Pegawai tinggal masuk aplikasi dengan pla scoring, Selain kontribusi untuk income, [digital loan] akan memberikan efisiensi buat kami sehingga menaikkan margin di konsumer," jelas Suprajarto.
"Kami juga akan masuk ke komunitas, beberapa komunitas pertanian, kami akan garap secara khusus, dari kecil ke menengah. Karena kami ada di mana-mana, potensi ini belum maksimal digarap, ini kami yakin akan memberikan kontribusi income."
Suprajarto menambahkan saat ini hampir seluruh unit kerja BRI sudah menggunakan digital loan yang memberikan efisiensi yang luar biasa. BRI juga akan memanfaatkan agen BRILink yang mencapai 400.000 agent. BRILink akan jadi digital agent yang terbesar di Indonesia.
Simak video Bos BRI bicara soal NIM di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Eksklusif: BRI Mau Caplok Perusahaan Asuransi Umum di 2019
Direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Suprajarto mengatakan NIM turun agar pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih cepat. Saat ini BRI fokus menyalurkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Untuk menghadapi penurunan pendapatan karena penurunan NIM, BRI menggenjot fee based income atau pendapatan jasa. BRi sedang mengagendakan transformasi teknologi, SDM dan bisnis proses yang bisa membantu pertumbuhan NIM.
Suprajarto menambahkan digital loan ini akan mengarap segmen konsumer dengan menyasar pagawai negeri sipil (PNS) dan karyawan swasta.
"Pegawai tinggal masuk aplikasi dengan pla scoring, Selain kontribusi untuk income, [digital loan] akan memberikan efisiensi buat kami sehingga menaikkan margin di konsumer," jelas Suprajarto.
"Kami juga akan masuk ke komunitas, beberapa komunitas pertanian, kami akan garap secara khusus, dari kecil ke menengah. Karena kami ada di mana-mana, potensi ini belum maksimal digarap, ini kami yakin akan memberikan kontribusi income."
Suprajarto menambahkan saat ini hampir seluruh unit kerja BRI sudah menggunakan digital loan yang memberikan efisiensi yang luar biasa. BRI juga akan memanfaatkan agen BRILink yang mencapai 400.000 agent. BRILink akan jadi digital agent yang terbesar di Indonesia.
Simak video Bos BRI bicara soal NIM di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Eksklusif: BRI Mau Caplok Perusahaan Asuransi Umum di 2019
Most Popular