Joss! Laba Indofood CBP Tembus Rp 4,58 T, Naik 21%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 March 2019 10:09
Laba ICBP naik 20,5% menjadi Rp 4,58 triliun.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,58 triliun pada akhir 2018, meningkat 20,5% dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,89 triliun.

Laba usaha produsen Indomie tersebut meningkat 23,5% menjadi Rp 6,45 triliun pada tahun 2018 dari tahun sebelumnya Rp 5,22 triliun.

Sejalan dengan meningkatkan laba bersih, laba saham per saham juga naik menjadi Rp 392/saham dari tahun sebelumnya Rp 326 per saham.

Meningkatkan laba bersih ICBP selaras dengan penjualan bersih yang secara konsolidasi naik 7,9% menjadi Rp 38,41 triliun pada 2018 dari sebelumnya Rp 35,61 triliun. Di sisi lain, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 26,14 triliun dari Rp 24,54 triliun.


Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengatakan perseroan mampu membukukan kinerja positif di tengah kondisi permintaan produk fast moving consumer goods (FMCG) yang tidak mengalami banyak perubahan.

"[Namun] memasuki tahun 2019, industri FMCG di Indonesia diharapkan akan bertumbuh seiring dengan meningkatnya perekonomian. Tingkat persaingan diperkirakan akan tetap ketat," kata Anthoni, Jumat (22/3/2019), dalam keterangan pers.

Ke depan, kata Anthoni, ICBP akan terus fokus meraih pertumbuhan dan memperkuat kehadiran di pasar dengan mengembangkan produk dan meningkatkan daya saing.

Pencapaian ICBP ini lebih baik ketimbang induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang justru mengantongi kenaikan laba bersih tipis, sebesar 0,23% secara year on year (YoY) pada tahun 2018 dari tahun sebelumnya.

Laba bersih INDF mencapai Rp 4,16 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 4,15 triliun. Berdasarkan laporan keuangan INDF, pendapatan perseroan juga tumbuh satu digit yakni 4,57% secara YoY menjadi Rp 73,39 triliun dari penjualan sepanjang 2017 senilai Rp 70,18 triliun.

Anthoni Salim mengatakan tantangan yang dihadapi INDF sepanjang 2018 adalah kondisi harga komoditas yang kurang mendukung.



(tas) Next Article Kinerja Indofood Makin Yahud

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular