Tips Aman Bertransaksi ATM dan Internet Banking dari BRI

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 March 2019 18:14
Berikut tips dari BRI agar aman bertransaksi.
Foto: Bank BRI (Ist)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembobolan rekening di perbankan bisa terjadi jika kita tidak hati-hati dan melindungi kode rahasia pada ATM atau internet banking.

Osbal Saragi Rumahorbo, Direktur Jaringan dan Layanan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), menjelaskan kejahatan siber yang biasa terjadi di perbankan dilakukan lewat cara social engineering dan skimming.

Social engineering adalah manipulasi psikologis seseorang dengan tujuan mendapatkan informasi tertentu atau melakukan hal tertentu dengan cara menipunya secara halus, baik disadari maupun tidak disadari melalui telepon atau berbicara langsung.

"Skimming itu adalah tindakan pencurian informasi dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal," kata Osbal di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Osbal mengatakan, yang terpenting untuk mencegah pembobolan terjadi adalah, nasabah harus benar-benar merahasiakan sandi (password) untuk ATM ataupun token untuk internet banking.

"Jangan pernah memberikan PIN kepada orang lain," katanya.

BRI sampai saat ini terus aktif memberikan edukasi dan upaya pencegahan ke masyarakat khususnya nasabahnya, soal pentingnya merahasiakan PIN rekening.

Berikut tips dari BRI agar aman bertransaksi melalui:

1. Internet Banking
Secara rutin melakukan perubahan password internet banking dan jangan menggunakan kombinasi yang mudah ditebak, seperti nama dan tanggal lahir
Pastikan bertransaksi menggunakan media komputer yang aman, tidak menggunakan jaringan publik atau media lain yang keamanan transaksinya tidak terjamin.

Pastikan mempunyai Software antivirus up-to-date dan Firewall yang selalu aktif di komputer atau ponsel untuk menghindari gangguan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Jangan pernah menyimpan data yang sifatnya pribadi di email.

Menjaga selalu kerahasiaan User-id, Password, serta mToken Anda. Jangan pernah memberikan atau memasukkan data tersebut ke program aplikasi yang tidak terpercaya, serta segera hapus mToken yang masih tersisa dan tidak digunakan lagi BRI tidak pernah meminta nasabah untuk memberikan nomor mToken internet banking.

Hubungi BRI jika merasa ada unsur penipuan dalam transaksi internet banking.

2. ATM
Melakukan penggantian User PIN ATM secara berkala Waspada sebelum bertransaksi, pastikan seluruh kondisi mesin ATM dan sekitarnya tidak ada yang mencurigakan.

Cek informasi nomor telepon call center BRI, pastikan menghubungi contact center yang benar, yaitu yang tertera dalam monitor ATM '14017'.

Berhati-hati jika ada orang lain yang berniat/pura-pura membantu menyelesaikan masalah di mesin ATM, pastikan tidak ada orang yang dapat melihat saat menginput PIN di ATM.

Lindungi PIN dengan baik, tutup dengan tangan saat melakukan transaksi agar tidak terlihat orang lain atau kamera tersembunyi.

Bertransaksilah pada ATM di lokasi yang dianggap aman, usahakan jangan memilih ATM yang cenderung sepi dan tidak tidak ada petugas yang berjaga hal ini untuk mencegah pelaku kejahatan melakukan aksinya.

Mengubah status kartu ATM menjadi disable di menu pelayanan nasabah mobile/internet banking BRI ketika tidak akan menggunakan kartu ATM dalam waktu tertentu.

3. SMS Banking
Jangan mudah percaya terhadap nomor yang tidak dikenal. Memastikan pengirim SMS adalah orang/lembaga/perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Jika diperlukan melakukan konfirmasi langsung ke orang/lembaga/perusahan tersebut. BRI tidak pernah meminta informasi data rahasia nasabah melalui telepon

"BRI akan bertindak tegas dan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk melawan tindak kejahatan perbankan yang menyerang BRI. Kami selalu berupaya melindungi nasabah dari segal bentuk kejahatan perbankan," kata Osbal.

Saksikan video Mengulik Kinerja BRI

[Gambas:Video CNBC]





(dob) Next Article Libur Lebaran, BRI Siapkan Uang Tunai Rp 48 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular