
Saham BBRI Rekor! Kapitalisasi Pasar Hampir Tembus Rp 500 T
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
19 March 2019 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan angka tertinggi sepanjang sejarah setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 10 November 2003.
Data BEI mencatat pada perdagangan Senin (18/3/2019), saham BBRI ditutup di level Rp 4.040/saham atau 1,51% lebih tinggi dari penutupan Jumat akhir pekan lalu di harga Rp 3.980/saham.
Nilai transaksi BBRI mencapai Rp 475,26 miliar dengan pembelian bersih oleh asing (net foreign buy) sebesar Rp 235,93 miliar.
Harga saham BBRI kemarin itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah bank BUMN ini. Melonjaknya harga saham otomatis mendongkrak kapitalisasi pasar (market cap) BBRI menjadi Rp 498,32 triliun.
Hal ini menjadikan Bank BRI sebagai bank terbesar ke-4 di Asia Tenggara berdasarkan market cap, mengalahkan UOB Group asal Singapura. Market cap BBRI hanya selisih Rp 3,3 triliun di bawah OCBC Group asal Singapura.
Kenaikan harga saham BBRI sudah terjadi sejak awal tahun. Di awal tahun saham BBRI mengalami kenaikan sebesar 10,38% dibandingkan posisi akhir 2018 di Rp 3.660/saham atau dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat 5,08% menjadi 6.509.45 secara year to date.
Pada 2018 Bank BRI berhasil meraih laba sebesar Rp 32,4 triliun, tumbuh 11,6% dibandingkan pada 2017. Raihan laba 2018 membuat Bank BRI mempertahankan predikat sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia.
Pencapaian laba pada 2018 didukung oleh pendapatan fee based income atau non-bunga yang tumbuh 22,7% menjadi Rp 23,4 triliun dari tahun sebelumnya Rp 19,1 triliun. Sementara itu pendapatan bunga bersih (net interest income) BRI mencapai Rp 77,7 triliun.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan naiknya profit juga disebabkan oleh peningkatan efisiensi yang tercermin dari menurunnya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). BRI mencatatkan BOPO pada akhir 2018 sebesar 70%, turun 70 basis poin dari setahun sebelumnya.
"Kinerja keuangan BRI tumbuh berkelanjutan ditopang sektor UMKM. Pertumbuhan positif dan sustainable dengan UMKM sebagai core business. Hal tersebut menjadikan BRI bank UMKM terbesar di Indonesia," ujar Suprajarto dalam paparan kinerja BRI 2018 di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Selain bank yang paling menguntungkan, Bank BRI juga mempertahankan predikat bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Bank BRI mencatatkan aset pada akhir 2018 sebesar Rp 1.296,9 triliun, naik 15,2% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp 1.126,2 triliun.
Simak paparan lengkap kinerja Bank BRI sepanjang 2018.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Wow! Saham BRI Cetak Rekor Lagi, Kali Ini Rp 4.530/saham
Data BEI mencatat pada perdagangan Senin (18/3/2019), saham BBRI ditutup di level Rp 4.040/saham atau 1,51% lebih tinggi dari penutupan Jumat akhir pekan lalu di harga Rp 3.980/saham.
Nilai transaksi BBRI mencapai Rp 475,26 miliar dengan pembelian bersih oleh asing (net foreign buy) sebesar Rp 235,93 miliar.
Harga saham BBRI kemarin itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah bank BUMN ini. Melonjaknya harga saham otomatis mendongkrak kapitalisasi pasar (market cap) BBRI menjadi Rp 498,32 triliun.
Hal ini menjadikan Bank BRI sebagai bank terbesar ke-4 di Asia Tenggara berdasarkan market cap, mengalahkan UOB Group asal Singapura. Market cap BBRI hanya selisih Rp 3,3 triliun di bawah OCBC Group asal Singapura.
Kenaikan harga saham BBRI sudah terjadi sejak awal tahun. Di awal tahun saham BBRI mengalami kenaikan sebesar 10,38% dibandingkan posisi akhir 2018 di Rp 3.660/saham atau dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat 5,08% menjadi 6.509.45 secara year to date.
Pada 2018 Bank BRI berhasil meraih laba sebesar Rp 32,4 triliun, tumbuh 11,6% dibandingkan pada 2017. Raihan laba 2018 membuat Bank BRI mempertahankan predikat sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia.
Pencapaian laba pada 2018 didukung oleh pendapatan fee based income atau non-bunga yang tumbuh 22,7% menjadi Rp 23,4 triliun dari tahun sebelumnya Rp 19,1 triliun. Sementara itu pendapatan bunga bersih (net interest income) BRI mencapai Rp 77,7 triliun.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan naiknya profit juga disebabkan oleh peningkatan efisiensi yang tercermin dari menurunnya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). BRI mencatatkan BOPO pada akhir 2018 sebesar 70%, turun 70 basis poin dari setahun sebelumnya.
"Kinerja keuangan BRI tumbuh berkelanjutan ditopang sektor UMKM. Pertumbuhan positif dan sustainable dengan UMKM sebagai core business. Hal tersebut menjadikan BRI bank UMKM terbesar di Indonesia," ujar Suprajarto dalam paparan kinerja BRI 2018 di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Selain bank yang paling menguntungkan, Bank BRI juga mempertahankan predikat bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Bank BRI mencatatkan aset pada akhir 2018 sebesar Rp 1.296,9 triliun, naik 15,2% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp 1.126,2 triliun.
Simak paparan lengkap kinerja Bank BRI sepanjang 2018.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Wow! Saham BRI Cetak Rekor Lagi, Kali Ini Rp 4.530/saham
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular