Wow! Saham BRI Cetak Rekor Lagi, Kali Ini Rp 4.530/saham
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
12 July 2019 11:12
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Rakyat Indonesia TBK (BBRI) terus memecahkan rekor harga tertinggi dalam sejarah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada perdagangan pukul 10.40 WIB hari ini, Jumat (12/7/2019)m harga saham BBRI kembali naik 0,44% ke level Rp 4.530/saham, bahkan sempat menyentuh angka Rp 4.540/saham. Selain itu, emiten bank dengan total aset terbesar tersebut juga laris diborong investor asing.
Melansir data pasar, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) atas saham BBRI dengan nilai transaksi mencapai Rp 42,41 miliar.
Terlebih lagi, jika ditilik data sepanjang tahun berjalan atau year to date, perusahaan menjadi jawara net buy investor asing untuk
transaksi di pasar reguler dengan nilai sebesar Rp 3,98 triliun.
Tingginya minat investor asing pada emiten BBRI menandakan perusahaan memiliki performa yang kinclong.
Hingga akhir Maret 2019, bank yang dipimpin Suprajarto tersebut berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 10,3% secara tahunan. Sedangkan di tahun 2017 dan 2018, laba perusahaan berhasil tumbuh dua digit masing-masing 10,5% dan 11,6%.
Selain itu di tahun 2018, perusahaan juga mencatat margin bunga bersih senilai 7,45% lebih tinggi dibanding dengan bank BUKU IV lainnya.
Laba bersih BBRI di kuartal I-2019 sebesar Rp 8,2 triliun, naik 10,42% dari periode yang sama di tahun 2018 lalu Rp 4,2 triliun.Kenaikan laba bersih perseroan ditopang juga oleh pendapatan non bunga atau fee based income yang tumbuh 16,49% menjadi Rp 3,14 triliun. Sementara total aset BRI tercatat Rp 1.279 triliun naik 14,35% di kuartal I-2019.
BRI pertama kali tercatat di BEI pada 10 November 2003. Pada waktu penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), saham BRI dijual pada harga Rp 875/saham.
Lebih lanjut, berdasarkan grafik di atas, harga saham perusahaan masih berpotensi untuk terus melonjak dan besar kemungkinan akan kembali mencetak rekor baru.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan analisis teknikal, rata-rata pergerakan saham 5 hari (MA5) dan 20 hari (MA20) masih bergerak di bawah harga saham perusahaan. Ini artinya dalam waktu dekat, harga saham perusahaan masih mampu menanjak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Asing Sudah Borong Rp 4 T, Saham BRI Tembus Rekor Lagi
Pada perdagangan pukul 10.40 WIB hari ini, Jumat (12/7/2019)m harga saham BBRI kembali naik 0,44% ke level Rp 4.530/saham, bahkan sempat menyentuh angka Rp 4.540/saham. Selain itu, emiten bank dengan total aset terbesar tersebut juga laris diborong investor asing.
Melansir data pasar, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) atas saham BBRI dengan nilai transaksi mencapai Rp 42,41 miliar.
transaksi di pasar reguler dengan nilai sebesar Rp 3,98 triliun.
Tingginya minat investor asing pada emiten BBRI menandakan perusahaan memiliki performa yang kinclong.
Hingga akhir Maret 2019, bank yang dipimpin Suprajarto tersebut berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 10,3% secara tahunan. Sedangkan di tahun 2017 dan 2018, laba perusahaan berhasil tumbuh dua digit masing-masing 10,5% dan 11,6%.
Selain itu di tahun 2018, perusahaan juga mencatat margin bunga bersih senilai 7,45% lebih tinggi dibanding dengan bank BUKU IV lainnya.
Laba bersih BBRI di kuartal I-2019 sebesar Rp 8,2 triliun, naik 10,42% dari periode yang sama di tahun 2018 lalu Rp 4,2 triliun.Kenaikan laba bersih perseroan ditopang juga oleh pendapatan non bunga atau fee based income yang tumbuh 16,49% menjadi Rp 3,14 triliun. Sementara total aset BRI tercatat Rp 1.279 triliun naik 14,35% di kuartal I-2019.
BRI pertama kali tercatat di BEI pada 10 November 2003. Pada waktu penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), saham BRI dijual pada harga Rp 875/saham.
Lebih lanjut, berdasarkan grafik di atas, harga saham perusahaan masih berpotensi untuk terus melonjak dan besar kemungkinan akan kembali mencetak rekor baru.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan analisis teknikal, rata-rata pergerakan saham 5 hari (MA5) dan 20 hari (MA20) masih bergerak di bawah harga saham perusahaan. Ini artinya dalam waktu dekat, harga saham perusahaan masih mampu menanjak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Asing Sudah Borong Rp 4 T, Saham BRI Tembus Rekor Lagi
Most Popular