
Diburu Investor Asing, Harga Saham BRI Anteng di Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 March 2019 11:36

Jakarta CNBC Indonesia- Sempat terpeleset ke zona merah, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kini mulai anteng bergerak di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, harga saham BBRI menguat 0,25% ke level Rp 4.000/unit, level tertinggi sempat berada di harga Rp 4.010/unit.
Aksi beli yang dilakukan investor asing berkontribusi besar terhadap harga saham BBRI. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 8.8 miliar atas saham bank plat merah tersebut, terbesar kedua dibandingkan beli bersih atas saham-saham lainnya.
Selain BBRI, dua saham bank lainnya yang masuk ke dalam kategori BUKU 4 (bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun) juga diburu investor: harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,34% dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 0,45%.
Ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan bersikap dovish usai menggelar pertemuan yang dimulai kemarin (19/3/2019) memantik aksi beli atas saham-saham bank dengan modal jumbo tersebut. Hasil dari pertemuan The Fed akan diumumkan pada Kamis (21/3/2019) dini hari waktu Indonesia.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 19 Maret 2019, terdapat peluang sebesar 98,7% bahwa The Fed akan menahan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini.
Sementara itu, kontrak Federal Funds Futures juga menunjukkan bahwa terdapat peluang sebesar 22% The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini.
Jika benar The Fed nantinya akan bersikap dovish bahkan hingga membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan, tentu bank-bank BUKU 4 menjadi diuntungkan. Marjin bunga bersih/Net Interest Margin (NIM) mereka bisa dijaga supaya tidak tertekan seperti yang terjadi pada tahun 2018.
Sepanjang 2018, NIM dari bank-bank BUKU 4 kompak tertekan lantaran kenaikan suku bunga acuan sebesar 175 bps yang dieksekusi oleh Bank Indonesia (BI), merespons normalisasi The Fed sebesar 100 bps.
Jika NIM bisa dijaga supaya tidak tertekan, tentu pendapatan dan laba bersih akan bisa dijaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kenapa Saham BRI Rekor & Diborong Asing? Ini Penjelasannya
Aksi beli yang dilakukan investor asing berkontribusi besar terhadap harga saham BBRI. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 8.8 miliar atas saham bank plat merah tersebut, terbesar kedua dibandingkan beli bersih atas saham-saham lainnya.
Selain BBRI, dua saham bank lainnya yang masuk ke dalam kategori BUKU 4 (bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun) juga diburu investor: harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,34% dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 0,45%.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 19 Maret 2019, terdapat peluang sebesar 98,7% bahwa The Fed akan menahan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini.
Sementara itu, kontrak Federal Funds Futures juga menunjukkan bahwa terdapat peluang sebesar 22% The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini.
Jika benar The Fed nantinya akan bersikap dovish bahkan hingga membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan, tentu bank-bank BUKU 4 menjadi diuntungkan. Marjin bunga bersih/Net Interest Margin (NIM) mereka bisa dijaga supaya tidak tertekan seperti yang terjadi pada tahun 2018.
Sepanjang 2018, NIM dari bank-bank BUKU 4 kompak tertekan lantaran kenaikan suku bunga acuan sebesar 175 bps yang dieksekusi oleh Bank Indonesia (BI), merespons normalisasi The Fed sebesar 100 bps.
Jika NIM bisa dijaga supaya tidak tertekan, tentu pendapatan dan laba bersih akan bisa dijaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kenapa Saham BRI Rekor & Diborong Asing? Ini Penjelasannya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular