UE Diskriminasi CPO RI, Ini Tanggapan Lengkap Pemerintah
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
20 March 2019 08:34

UE menuding CPO Indonesia bersumber dari lahan hasil pembalakan liar?
Begini, di dalam penggunaan lahan bagi kelapa sawit itu, kita harus lihat sejarahnya bahwa sebagian besar dari lahan yang digunakan untuk penanaman kelapa sawit ini adalah berasal dari lahan yang sudah degraded land kategorinya atau yang telah dibabat hutannya.
Jadi sebetulnya kelapa sawit merupakan penyelamat bagi proses untuk penghijauan kembali maupun sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 17 juta penduduk Indonesia. Itu berada bergantung kepada kelapa sawit.
Memang ada kasus-kasus di mana adanya pembakaran hutan untuk digunakan untuk lahan kelapa sawit, tapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan luas kelapa sawit yang digunakan secara keseluruhan. Dan kita tahu bahwa komposisi small farmers atau petani kecil itu cukup besar, yaitu 41% dari total produksi kelapa sawit Indonesia.
Saya kira terlalu dibesar-besarkan kalau memang [dikatakan] bahwa kelapa sawit Indonesia itu seluruhnya merupakan berasal dari pembabatan hutan. Dan untuk itu pemerintah Indonesia telah mengenalkan standar ISPO dan juga mengenalkan prinsip-prinsip keberlanjutan daripada hutan yang ada di Indonesia.
Jika ekspor CPO Indonesia ke UE benar-benar terhambat, pasar baru mana saja yang potensial dan bisa menggantikan UE?
Kalau dilihat tentu India atau negara kawasan Asia Selatan lainnya, seperti Bangladesh, Pakistan itu pun merupakan pasar alternatif kelapa sawit di masa yang akan datang di samping India, China sebagai pasar utama.
Saat ini pemerintah telah melakukan perundingan dengan sejumlah negara di Afrika, dalam kerangka perjanjian perdagangan bebas FTA atau PTA dalam rangka untuk supaya kita bisa menembus pasar di Afrika sebagai pasar non-tradisional.
(miq/miq)
Begini, di dalam penggunaan lahan bagi kelapa sawit itu, kita harus lihat sejarahnya bahwa sebagian besar dari lahan yang digunakan untuk penanaman kelapa sawit ini adalah berasal dari lahan yang sudah degraded land kategorinya atau yang telah dibabat hutannya.
Jadi sebetulnya kelapa sawit merupakan penyelamat bagi proses untuk penghijauan kembali maupun sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 17 juta penduduk Indonesia. Itu berada bergantung kepada kelapa sawit.
Memang ada kasus-kasus di mana adanya pembakaran hutan untuk digunakan untuk lahan kelapa sawit, tapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan luas kelapa sawit yang digunakan secara keseluruhan. Dan kita tahu bahwa komposisi small farmers atau petani kecil itu cukup besar, yaitu 41% dari total produksi kelapa sawit Indonesia.
Saya kira terlalu dibesar-besarkan kalau memang [dikatakan] bahwa kelapa sawit Indonesia itu seluruhnya merupakan berasal dari pembabatan hutan. Dan untuk itu pemerintah Indonesia telah mengenalkan standar ISPO dan juga mengenalkan prinsip-prinsip keberlanjutan daripada hutan yang ada di Indonesia.
![]() |
Jika ekspor CPO Indonesia ke UE benar-benar terhambat, pasar baru mana saja yang potensial dan bisa menggantikan UE?
Kalau dilihat tentu India atau negara kawasan Asia Selatan lainnya, seperti Bangladesh, Pakistan itu pun merupakan pasar alternatif kelapa sawit di masa yang akan datang di samping India, China sebagai pasar utama.
Negara lain juga yang potensial untuk bisa kita garap adalah negara-negara di Afrika itu juga mengonsumsi kelapa sawit terutama minyak yang tentu juga kita bisa kategorikan sebagai pasar nontradisional.
Saat ini pemerintah telah melakukan perundingan dengan sejumlah negara di Afrika, dalam kerangka perjanjian perdagangan bebas FTA atau PTA dalam rangka untuk supaya kita bisa menembus pasar di Afrika sebagai pasar non-tradisional.
(miq/miq)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular