Menko Darmin: Industri Sawit RI Pekerjakan 17,5 Juta Orang
Rivi Satrianegara & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
20 March 2019 16:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan penjelasan sikap Pemerintah Indonesia terkait rencana Uni Eropa (UE) mendiskriminasi kelapa sawit dan produk turunannya seperti minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Menurut Darmin, jumlah penduduk Indonesia yang bergantung kepada industri kelapa sawit tidaklah sedikit.
Demikian disampaikannya dalam briefing di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/3/2019). Acara dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir.
"Kalau ingin tahu berapa banyak orang Indonesia hidup dari kelapa sawit, barangkali saya mudah-mudahan ada slide-nya. Itu adalah di palm oil industry 7,5 million. Ditambah 12 million indirect employment," ujar Darmin.
"Bukankah itu lebih dari nomor satu pentingnya buat Indonesia, apalagi kita lihat, small holders, perkebunan rakyat, petani perkebunan rakyat, 2,6 juta dengan dan memperkerjakan 4,3 juta (million)," lanjutnya.
Lebih lanjut, Darmin mengatakan Pemerintah Indonesia tidak mau diganggu gugat dengan proteksionisme terselubung. Kemudian ditransformasi menjadi terminologi-terminologi yang ujung-ujungnya diskriminatif.
"Mana ada dalam sejarah dunia satu komoditas dalam kelompok dia banyak komoditas lain, cuma dia (sawit) yang diincar. Sehingga tidak ada keraguan, ini diskriminasi. Dengan latar belakang proteksionisme yang kemudian dibungkus dengan beberapa bahan ilmiah, flow scientific," kata Darmin.
Simak video terkait sikap pemerintah Indonesia terhadap diskriminasi CPO di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq) Next Article Menlu: RI akan Terus Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit
Menurut Darmin, jumlah penduduk Indonesia yang bergantung kepada industri kelapa sawit tidaklah sedikit.
Demikian disampaikannya dalam briefing di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/3/2019). Acara dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir.
"Kalau ingin tahu berapa banyak orang Indonesia hidup dari kelapa sawit, barangkali saya mudah-mudahan ada slide-nya. Itu adalah di palm oil industry 7,5 million. Ditambah 12 million indirect employment," ujar Darmin.
"Bukankah itu lebih dari nomor satu pentingnya buat Indonesia, apalagi kita lihat, small holders, perkebunan rakyat, petani perkebunan rakyat, 2,6 juta dengan dan memperkerjakan 4,3 juta (million)," lanjutnya.
![]() |
Lebih lanjut, Darmin mengatakan Pemerintah Indonesia tidak mau diganggu gugat dengan proteksionisme terselubung. Kemudian ditransformasi menjadi terminologi-terminologi yang ujung-ujungnya diskriminatif.
"Mana ada dalam sejarah dunia satu komoditas dalam kelompok dia banyak komoditas lain, cuma dia (sawit) yang diincar. Sehingga tidak ada keraguan, ini diskriminasi. Dengan latar belakang proteksionisme yang kemudian dibungkus dengan beberapa bahan ilmiah, flow scientific," kata Darmin.
Simak video terkait sikap pemerintah Indonesia terhadap diskriminasi CPO di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq) Next Article Menlu: RI akan Terus Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular